Proyek Rigid Beton Kebun Raya Itera Senilai Rp16 Miliar Amburadul?

Bandar Lampung (SL)-Proyek pembangunan Kebun Raya Itera berupa jalan rigid beton yang dikerjakan PT. Kreasindo Putra Bangsa dengan nilai Rp16 miliar anggaran APBN tahun 2021 diduga dikerjakan asal jadi, dan tidak sesuai spek. Kondisi rigid beton saat ini sudah retak-retak dan pecah padahal proyek rigid sepanjang 1.576 meter belum pernah dilalui kendaraan.

ditambal asal-asalan

Terkait pekerjaan tersebut, penggiat masyarakat mendesak penegak hukum turun tangan, dan mengusut korupsi di proyek tersebut. Pasalnya, kasat mata terlihat dari sisi kiri kanan bahu jalan rigid tidak memakai tulangan besi, sehingga kondisinya sudah rusak. Pekerjaan ini memiliki panjang sekitar 1.576 meter dengan lebar 7 meter dengan waktu pekerjaan selama 187 hari.

Penyusuran wartawan, pekerjaan rigid beton di Kebun Raya Itera yang dikerjakan PT. Kreasindo Putra Bangsa dengan alamat di Jl. Akcaya II RT.003/ RW.002 Kelurahan Tanjung Puri, Kecamatan Sintang kabupaten Kab. Sintang Kalimantan Barat.

Terkait pekerjaan tersebut, Ketua Gerakan Masyarakat Pemantau Pembangunan Lampung (Gamapela) Tony Bakrie menyayangkan proyek rigid Beton di komplek Itera dengan anggaran miliaran rupiah dikerjakan asal-asalan dan merugikan masyarakat.

Cor tanpa kerangka besi

“Kami sayangkan kerjaan rigid beton dikerjakan asal-asal. Bagaimana bisa jalan yang belum diserahterimakan kondisinya rusak dan retak-retak. Artinya patut diduga kerjaan itu tidak sesuai spek dan dikerjakan asal-asalan, dan pengawasan tidak berjalan dengan benar,” kata Tony Bakrie.

Tony meminta penegak hukum turun memuktikannya. “Dari kasat mata saja sudah kelihatan kerjaan itu dibuat asal-asalan. Penegak hukum harus turun usut tuntas, jalan itu harus dibongkar kami yakin itu tidak sesuai spek,” tegas Tony

Sementara Pengawas Kegiatan pembangunan Kebun Raya Itera menyatakan akan memerintahkan pihak pelaksana membongkar area pekerjaan yang rusak parah. “Kita akan segera koordinasi dengan pelaksana untuk memerintahkan membongkar dan memperbaiki lokasi-lokasi jalan yang rusak,” kata Bambang, konsultan Pengawas Kegiatan Bambang kepada wartawan, Jumat 8 Oktober 2021, pekan lalu.

Menurut Bambang Senin depan pihaknya akan berkoordinasi dengan pelaksana dan mengecek lokasi mana saja yang akan diperbaiki. “Jika memang parah kita akan minta diperbaiki. Sebenarnya yang rusak dan patah itu karena ada coran baru dan lama,” katany berdalih. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *