Sempat Akan Tarik Rp5 Juta Biaya Pelantikan Kepala Tiuh Kini Dibatalkan

Tulang Bawang Barat (SL)-Ramai disorot, Pemerintah Tulang Bawang Barat membatalkan rencana penarikan Rp5 juta sebagai biaya pelantikan 69 kepada para Calon Kepala Tiuh (Desa,red) yang terpilih dalam Pilkati serentak tahun 2021 akhirnya di batalkan.

Padahalnya sebelumnya, pembiayaan pelantikan ditetapkan sebesar Rp5 juta per orang. Dan pengelolaan dana pelantikan itu dipusatkan ke panitia pelantikan tingkat kabupaten. Pelantikan akan dilakukan langsung Bupati Umar Ahmad dan Ketua Tim PKK Kornelia Umar di halaman Kantor Bupati Tubaba, pada Selasa, 21 Desember 2021, pekan depan.

Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh/Kelurahan, Sofyan Nur mengtakan Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) membatalkan penarikan dana pelantikan serentak untuk 69 kepalo tiyuh terpilih itu. Pelantikan akan dilakukan secara sederhana dengan pembiayaaan ditanggung pemkab.

Pelantikan yang sebelumnya direncanakan menggunakan tarup di halaman kantor bupati dialihkan di Gedung Sesat Agung, Komplek Islamik Center. Untuk jadwal pelantikan tetap dilakukan pada Selasa, 21 Desember 2021. “Untuk menghindari kerumunan di masa pademi Covid-19 ini, maka disepekati pelantikan dilakukan sesederhana mungkin dengan membatasi jumlah peserta,” kata Sofyan Nur, Jumat, 17 Desember 2021.

Terkait dengan pembiayaan, kata Sofyan, pemkab mengambil alih semua kebutuhan melalui dana pemkab. Artinya, pembiayaan pelantikan tidak dibebankan kepada aparatur tiyuh. “Karena pelantikan dilakukan secara sederhana, maka pembiayaiaan tidak dibebankan melalui dana desa,” ungkapnya

Tekait dengan jumlah peserta, kata dia, disepekati masing-masing tiyuh dibatasi tiga perwakilan yakni kepalo tiyuh terpilih dan istri serta satu dari perwakilan Badan Pertimbang Tiyuh (BPT). “Inikan kegiatannya sederhana maka jumlah pesertanya juga dibatasi dari sepuluh menjadi tiga perwakilan per tiyuh. Hal ini mematuhi saran dari tim satgas Covid-19 agar tidak terjadi pengumpulan masa yang berlebihan,” ujarnya.

Dalam forum pelantikan, kata dia, panitia akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat dan tidak memperbolehkan tamu tanpa undangan masuk dalam sesat agung. “Kursi yang kami siapkan sesuai dengan undangan yang kami sebar. Artinya, bukan kita tidak keluarga datang melihat prosesi pelantikan, tapi ini untuk menghadiri kerumunan sesuaj dengan permintaan tim satgas,” pungkasnya.

Sebelumnya Pemkab Tubaba membebankan pembiayaan pelantikan kepada calon terpilih, dengan menggunakan dana desa sebesar Rp5 juta per tiyuh. Dana tersebut dipergunakan untuk pembiayaan pelantikan dan pembelian seragam dan atribut calon terpilih termasuk biaya konsumsi dan pengamanan.

Kepala Dinas (Kadis) Pemberdayaan Masyarakat dan Tiyuh Tubaba, Sofyan Nur mengatakan, penarikan pembiayaan pelantik tersebut dilakukan karena keterbatasan anggaran di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tubaba. Pemkab tidak menyiapkan anggaran pelantikan kepalo tiyuh dalam APBD 2021.

“Hasil rapat menyimpulkan masing-masing tiyuh berkontribusi dengan besaran Rp5 juta. Dalam rapat ini juga disepakati bagi tiyuh yang belum memasukan anggaran bantuan dalam APBT 2021 maka akan dianggarkan melalui APBT 2022. Dan bagi yang belum ada anggaran, sementara dibebankan kepada calon kepalo tiyuh terpilih,” kata dia, Kamis, 16 Desember 2021.

Sofyan menjelaskan, anggaran tersebut juga akan dialokasikan untuk pembelian seragam dan atribut seluruh kapalo tiyuh terpilih.”Dana ini nanti selain untuk kepentingan admimitrasi juga digunakan untuk pengamanan serta konsumsi,” kata dia.

Kadis juga menjelaskan bahwa pelantikan akan digelar dengan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan covid-19 secara ketat. Panitia melakukan pembatasan terhadap perwakilan tiyuh untuk menghadiri kegiatan tersebut, yakni hanya 10 perwakilan.”Jadi saya berharap calon terpilih dapat mematuhi ini dengan tidak membawa kerabat dan keluarga melebihi batas yang telah ditentukan,” katanya. (Red) 

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *