Jadi Lalulintas Angkutan Sawit dan Tebu Jalan Provinsi di Tiyuh Penumangan Hancur Perusahaan Cuek

Tulang Bawang Barat (SL)-Jalan Provinsi di Tiyuh Penumangan, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) dalam kondisi rusak parah. Kondisi jalan tersebut kini nyaris sulit dilalui, dan jika tidak segera diperbaiki, akses jalan itu akan semakin sulit di lalui, Minggu, 02 Januari 2022.

Berdasarkan penyusuran wartawan diruas jalan provinsi tersebut, terlihat kondisi badan jalan yang hampir nyaris tak berbentuk jalan, dan sulit dilalui pengguna jalan.

Tokoh masyarakat Tiyuh Penumangan Masri menyebutkan sudah sejak lama para pengguna jalan mengeluhkan kondisi jalan yang sulit dilintasi. “Yang bikin lebih sulit lagi karna jalan tersebut pas ditanjakan, jadi memang sangat kesulitan untuk melintasinya, termasuk kendaraan pribadi saya pun nyangkut kalau tidak exstra hati-hati melintas disitu,” katanya.

“Bahkan bukan satu dua kendaraan yang terperosok amblas dipinggir jalan itu, karena berupaya mecah jalan untuk menghindari jalan itu,” tambah Masri, Minggu siang.

Masri sangat menyayangkan kondisi jalan provinsi yang tidak pernah tersentuh perbaikan itu. Padahal jalan itu merupakan jalan akses kedua setelah jalur tol untuk penghubung masyarakat di enam Kecamatan, Kabupaten Tubaba menuju perkantoran Pemkab Tubaba.

“Meskipun sudah ada akses kalan tol untuk dilalui, masih banyak juga masyarakat di enam kecamatan seberang itu yang melintas disini, sementara kondisi jalan tersebut seperti itu, kalau tidak segera diperbaiki maka saya pastikan akan putus dan sangat sulit untuk dilalui,” kata Masri.

Tokoh masyarakat Tiyuh Penumangan lainnya Amirsonnoperi, yang juga sekretaris BPT menyampaikan banyak faktor penyebab rusaknya jalan provinsi itu, salah satunya cuaca hujan. “Saat ini kondisi cuaca kita sedang masuk pada musim penghujan. Jadi air yang disebabkan hujan tidak bisa terserap, apalagi ruas jalan itu tidak memiliki drainase, jadi sudah pasti air hujan menggenangi badan jalan,” kata Amirson.

Menurut Amirson selain itu juga banyak kendaraan dengan tonasi tinggi yang melintasi jalan tersebut. “Jalan ini, selain digunakan pengguna jalan dari enam kecamatan seberang, juga dilintasi kendaraan dari perusahaan sawit dan tebu yang hampir setiap hari melintas disini. Manusia saja yang kalau diberi beban melebihi kapasitas bisa rusak apalagi hanya sebatas jalan,” ujarnya.

Amirson menyebutkan jika pihaknya telah melakukan upaya termasuk menemui pimpinan perusahaan sawit dan tebu yang kendaraan pengangkut hasil panen mereka melintasi jalan tersebut. “Namun hingga saat ini belum menujukkan hasil yang positif, semua itu terbukti dengan kondisi jalan yang nyaris putus dan membuat para pengguna jalan merasa kesulitan saat melintasinya,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *