Metro (SL)-Dugaan proyek siluman jaringan Irigasi Provinsi yang kembali muncul di Kelurahan Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, Kota Metro, Minggu 9 Januari 2022. Parahnya proyek tersebut dibangun tanpa jelas siapa pelaksana dan asal usul proyek.

Lurah Rejomulyo mengaku kaget ternyata proyek tersebut tetap berjalan. Pasalnya, pihaknya sempat mengirimkan dan menandatangi penolak terhadap pembangunan proyek tersebut. Rupanya pekerjaan dilaksanakan pada malam hari, padahal para petani saat ini sedang melakukan proses tanam padi. Bahkan akibat keluar masuk kendaraan yang mengangkut material merusak jalan.
Sukamto warga tinggal tak jauh dari proyek irigasi itu mengatakan bahwa proyek tersebut sudah hampir selesai tinggal pekerjaan melantai bawahnya saja. “Para pekerja ini rencana akan melaksanakan kerja melantai dilakukan pada malam hari, dengan alasan yang mana supaya aliran air ini bisa ditutup ketika malam hari dan tidak mengganggu kegiatan Tanam padi para petani disiang hari,” kata Sukamto.
Sukamto dan warga sekitar mengaku menyayangkan dengan kegiatan proyek ini, karena akibatnya beberapa jalan depan rumahnya rusak akibat mobil material yang keluar masuk menuju lokasi tersebut. Dan warga sekitar berharap mereka bertanggung jawab memperbaiki jalan itu.
“Jalan didepan rumah jadi rusak akibat mobil matrial milik proyek irigasi itu. Setelah proyek itu selesai pemilik proyek tersebut harus bertanggung jawab membenahi jalan depan rumahnya yang rusak, dikarenakan jalan tersebut adalah akses jalan warga sekitar untuk menuju kesawah,” katanya.
Menurut Sukamto, jalan di depan rumahnya itu dulu tidak terawat dan dia ber-inisiatif sendiri untuk memperbaikinya dengan cara menimbun jalan dengan tanah dan membeli urukan tanah itu dengan uang kantong pribadinya sendiri. “Saya beli 20 Rit Mobil Dum Truck, untuk timbunan jalan, dan untuk pengaspalannya sendiri, itu bantuan dari pemerintah,” katanya.
Margono selaku Lurah Rejomulyo, Kecamatan Metro Selatan, mengatakan bahwa proyek tersebut itu benar adanya milik Dinas di Provinsi yang mana saat akan dilakukan pengadaan pekerjaan bulan Desember Tahun 2021. “Pihak Dinas Provinsi sudah meminta ijin kepada dirinya. Namun saya tidak setujui, karena tidak ada plang nama,” katanya.
Dilokasi proyek Irigasi tersebut, terlihat bukti pekerjaan proyek, yang mana sudah mendekati finishing, “Saya sangat kaget. Mengapa proyek ini terus berjalan dan sudah hampir selesai, sementara saya selaku lurah di Desa ini, sudah menanda tangani surat penolakan untuk dilakukanya pengadaan proyek ini. Saya akan secepatnya lakukan Konfirmasi pekerjaan proyek ini ke P3A setempat dan Dinas Provinsi terkait,” katanya. (Roby/red)
Tinggalkan Balasan