Tangerang (SL)-Seorang rentenir, Namora Siregar (22) tewas dengan luka bacokan dan sayatan di bagian leher, setelah sempat terlibat perkelahian dengan nasabahnya, seorang pedagang gorengan bernama Cucu Samsudin (39) di Jalan H Sahlan, Serua, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin 17 Januari 2022 sekitar pukul 9.30 pagi.
Baca: Puluhan Emak Emak di Lampung Timur Resah Jeratan Hutang Rentenir Yang Menerapkan Bunga Berbunga
Baca: Dua Oknum Kepala SD di Lampung Selatan Gadaikan Cek Pencairan Dana BOS Kepada Rentenir
Perkelahian rentenir dan nasabah itu dipicu tagihan hutang Rp350 ribu. Samsudin meminta Namora Siregar bersabar karena dia ingin berdagang dulu. Namun kemudian, terjadilah cekcok yang berujung keributan fisik didepan kontrakan nasabha itu. Suara gaduh dari dalam kontrakan membuat tetangga sekitar kaget dan meminta bantuan warga lainnya.
Dalam duel, Namora tewas dengan leher digorok. Sedangkan, Samsudin dibawa ke rumah sakit karena mengalami luka di badan. “Kami memang dengan ribut ribut, kedengeran sampai depan. Nggak lama ada ibu-ibu di belakang pada lari katanya ada yang berantem. Kita lihat udah pada banyak darah,” kata Wahyu (41), warga Serua, Ciputat, dilokasi kejadian.
Warga lainnya, Evan (17) menyebutkan peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.30 WIB itu dimulai cekcok antara korban dan pelaku. Mereka kemudian sama-sama mengeluarkan senjata tajam dan saling bacok. “Sempat cekcok dulu, korban sama pelaku adu mulut, tindih-tindihan, terus ngeluarin senjata tajam golok sama pisau, dua-duanya baku hantam,” kata Evan di sekitar lokasi kejadian.
Evan mengaku tidak mengetahui asal senjata tajam yang digunakan pelaku dan korban, termasuk apakah mereka sudah menyiapkan senjata tajam tersebut atau tidak. “Enggak tahu dari mana asal senjata tajamnya. Pokoknya tadi udah bacok-bacokan aja, satu kena tebas lehernya korban. Setelah dibacok, korban sempat teriak minta tolong, tapi udah enggak begitu kedengaran,” ujar Evan.
Menurut Evan, pedagang gorengan itu masih sadar, tapi tergeletak lemas didepan kontrakannya. Trus dibawa polisi ke Rumah Sakit IMC Bintaro. “Sekarang polisi masang garis polisi di depan kontrakan tempat duel maut antara rentenir dengan pedagang gorengan itu,” katanya.
Polisi yang melakukan oleh TKP kemudian mengamankan beberapa barang bukti berupa golok dan pisau dari tempat pergumulan di dalam kontrakan. “Seorang rentenir tewas dibacok pedagang gorengan, di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel). Rentenir itu tewas saat hendak menagih utang ke rumah nasabah yang menjadi pelaku,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel AKP Aldo Primananda Putra kepada wartawan.
Menurut Kasat, korban berinisial NS (22) rentenir dan pelaku berinisial CS (38) seorang pedagang gorengan. Saat berkelahi, keduanya mengambil senjata tajam yang ada di rumah tersebut. Korban dan pelaku saling serang.
“Jadi awalnya korban itu menagih utang kredit, kemudian cekcok kemudian berkelahi di dalam rumah. Ya akhirnya tidak ada senjata yang dipersiapkan, namun sajam golok maupun pisau itu yang ada di rumah kebetulan ada,” katanya.
Aldo menjelaskan kejadian ini bermula saat NS menagih utang kepada CS pada Senin (17/1) pagi tadi. Namun, karena CS belum ada uang gantinya, timbullah cekcok di antara keduanya. “Tetapi kan pelaku ini belum bisa bayar, maksudnya dia mau dagang gorengan dulu belum bisa bayar. Mungkin ada perselisihan di situ timbullah cekcok dan duel satu lawan satu. Utangnya sebesar Rp350 ribu,” kata Aldo.
Atas peristiwa ini, NS langsung tewas di tempat bersimbah darah. Sementara itu, CS sedang dilarikan ke rumah sakit karena menerima luka sabetan sajam di leher. “Korban udah meninggal dunia di tempat. Pelaku dirawat di RS IMC Ciputat karena juga kena sabetan di leher bekas sajam,” jelasnya. (suryadi/Red)
Tinggalkan Balasan