Banten (SL)-Hujan deras sejak Senin 31 Februari 2022 malam hingga Selasa 01 Maret 2022 membuat membuat sebagian Kota Serang terkepung banjir. Banjir akibat Sungai Cibanten meluap hingga menggenangi beberapa titik di Kota Serang. Banjir merendam perumahan hingga membuat Jalan Raya Petir-Serang ditutup.

Pantauan sinarlampung,co hingga pukul 11.00 WIB, Selasa 1 Maret 2022, banjir masih merendam area Perumahan Padma Raya dan Gedong Kaloran. Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan banjir di Perumahan Padma Raya mencapai ketinggian lima meter. Warga telah dievakuasi ke posko di sekolah. “Kompleks ini pinggir kali, luapan masuk ke Kota Serang. Baru kali ini banjir lima meter, ada seratusan rumah terdampak sama mobil kerendam,” kata Syafrudin.
Salah satu warga, Jaenudin, mengatakan air mulai meluap dari sungai pagi tadi. Dia menyebut banjir baru pertama kali terjadi di kompleks tersebut.”Air dari subuh, ini dari Cibanten, kalau di kompleks ini baru pertama kali banjir,” kata Jaenudin. “Ini juga dari luapan Cibanten,” kata Sekretaris Camat Cipocok Jaya Chaerudin.
Dia mengatakan akses Jalan Raya Petir-Serang ditutup di depan Perumahan Serang Hijau. Hal ini karena pengendara khawatir terkena aliran listrik karena dekat dengan gardu milik PLN. “Ditutup dulu takut ada aliran listrik,” ujarnya.
Di perumahan Nusaraya, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktatakan, Kota Serang air setinggi 1 meter memasuki belasan rumah. Debit air hujan yang begitu deras yang di sebabkan turun hujan menerjang komplek perumahan Nusa raya. Aliran sungai yang mengelilingi komplek perumahan itu pun terlihat menguap dan melebar ke area perumahan. Belum dilaporkan korban jiwa akibat banjit ini. Beberapa rumah dilaporkan hanyut terseret arus sungai.
Ada 22 Titik Banjir
Walikota Serang Syafrudin menjelaskan banjir yang melanda Kota Serang, Banten tercatat terjadi di 22 titik. Perumahan Padma Raya merupakan lokasi paling parah di mana ketinggian air mencapai lima meter. Perumahan Padma Raya berada di Lingkungan Kaujon, Kelurahan Serang, Kota Serang, Banten. “Data sementara banjir yang terjadi di Kota Serang semuanya ada 22 titik, termasuk yang saya lihat di daerah Kaujon,” kata Syafrudin, kepada wartawan usai meninjau banjir di Perumahan Padma Raya, Selasa 1 Maret 2022.
Menurut Walikota banjir itu disebabkan hujan deras hingga kali Cibanten meluap ke pemukiman warga. Selain itu, banjir juga diakibatkan adanya aliran air dari Bendungan Sindangheula di Pabuaran, Kabupaten Serang meluap. “Ada informasi juga ada luapan air dari (Bendungan) Sindangheula masuk ke Kota Serang, tahun ini, baru kali ini terendam ketinggian sampai lima meter,” ujar Syafrudin.
Sampai saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang masih fokus melakukan pendataan dan evakuasi warga yang rumahnya terdampak. Walikota memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dan kini bantuan logistik untuk para korban akan segera disalurkan.
Pemkot Serang pun membuka posko pengungsian dilengkapi dapur umum dan posko kesehatan di sejumlah titik. “Di Kecamatan Serang ada tiga posko, akan kita tambah lagi. Posko ada di SDN 7 ada di Gedung Juang. Semua kita siapkan termasuk pempers, makanan,” ucap Syafrudin.
Berdasarkan data dari Polres Serang Kota, banjir terjadi di pemukiman warga di Lingkungan Legok, Cimuncang, Kebon Sawo, PerumahanTaman Widya Asri, Pasar Rau, Ciceri, Cinanggung, Domba Lepin/stasiun, Pekarungan Pasar Lama. Kemudian banjir juga merendam pemukiman di lingkungan Benggala, Secang, Perum. BSD Taktakan, lingkungan Magersari, Perum Padma Raya Singandaru, Perum Citra Gading.
Selanjutnya di Perumahan Ranau Estate, Jalan Ki Ajurum Cipocok Jaya, Jalan Syech Nawawi Al bantani Cidadap (samping pom bensin) dan Jalan Jendral Sudirman Kemang depan KSB. Banjir juga terjadi di Jalan Raya Cilegon tepatnya di depan taman Kopasus, di Jalan Lingkar Selatan di depan Perum Widya Asri. (Suryadi)
Tinggalkan Balasan