Lampung Timur (SL)-Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Wilson Lalengke yang sempat membentak polisi dan merobohkan papan bunga, di Markas Polres Lampung Timur, mengaku menyesal dan meminta maaf atas perbuatannya kepada tokoh adat Lampung, Sabtu 12 Maret 2022 malam.
Baca: Ketua PPWI Wilson Lalengke di Tangkap di Polda Lampung
“Saya sudah meminta maaf dan saya menyesal,” kata Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke saat dikonfirmasi wartawan, di Polres Lampung Timur. Wilson Lalengke tiba di Polres Lampung Timur Sabtu Sore, dan langsung menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres Lampung Timur.
Wilson Lalengke, diamankan Tim Gabungan Resmob Polda Lampung dan Polres Lampung Timur, saat akan keluar dari Polda Lampung, Sabtu 12 Maret 2022. Wilson diamankan atas laporan model A, dan dari masyarakat adat di Lampung Timur, yang tidak terima papan bunganya dirusak, dan membuat keonaran di Mapolres Lampung Timur.
Kapolres Lampung Timur AKBP Zaky Alkazar Nasution membenarkan bahwa pihaknya mengamankan WL dan beberapa rekannya yaitu ES dan AM, dugaan melakukan perusakan. “Benar kita telah mengamankan WL, laporan model A dan sekarang biarkan kami bekerja melakukan proses pemeriksaan dan kebetulan hari ini ada juga Penyimbang adat yang juga melaporkan hal yang sama,” kata Kapolres.
Ketua pemangku Adat Desa Negeri Tua Ismail Agus gelar Suttan Paklikur ratus mengatakan tujuan kedatangannya ke Mapolres Lampung Timur untuk melaporkan Wilson Lalengke atas dugaan perusakan papan bunga. “Papan bunga yang dirobohkan dipinggir jalan Polres Lampung Timur itukan atas nama adat kami, tentunya kami merasa tersinggung,” kata Ismail Agus, selaku tokoh adat Beliuk Negri Tua, Lampung Timur.
Wilson Lalengke bersama rombongannya, mendatangi Mapolres Lampung Timur pada Jumat 11 Maret 2022, kemudian melakukan perusakan papan bunga dan membentak-bentak anggota polisi yang ada di Polres Lampung Timur. Aksi Wilson Lalengke, yang sepertyi mengamuk di Polres Lampung Timur, viral di media sosial dan group group whatshapp wartawan dan masyarakat di Lampung.
Himbau Anggota Tenang Sekjen Ambil Alih Sementara PPWI
Sementara Sekretaris Jenderal DPN Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Fachrul Razi, masa kekosongan jabatan, karena Ketua PPWI sedang menjalani proses hukum di Polres Lampung Timur.
Fachrul Razi yang juga senator asal Aceh itu meminta kepada seluruh pengurus dan anggota PPWI untuk menahan diri tidak gegabah dan tidak terprovokasi terkait Ketua Umum (Ketum) PPWI, Wilson Lalengke yang sedang diproses secara hukum dan dikriminalisasi.
“Kita sedang menyaksikan proses penegakan hukum yang dirusak oleh oknum-oknum. Perlu kita ketahui, di atas langit ada langit, di atas pangkat ada pangkat, di atas jabatan ada jabatan,” kata Fachrul Razi melalui voice yang diterima sinarlampung.co, Sabtu, 12 Maret 2022 malam.
Menurutnya, kesabaran adalah ujian bagi PPWI. Kekompakan adalah modal untuk terus solid dan tidak terprovokasi dengan apapun. “Saya sampaikan, hari ini, saya Fachrul Razi, Sekjen PPWI mengambil alih organsiasi PPWI yang hari ini mengalami kekosongan karena Ketua PPWI diproses secara hukum dan dikriminalisasi,” ucapnya.
“Kita tidak mau ada pihak- pihak yang memboncengi penegak hukum sehingga proses penangkapan Saudara Wilson dilakukan tanpa prosedur hukum. Saya marah betul dengan peristiwa hari ini dan juga video yang menunjukkan bagaimana Saudara Wilson diperlakukan tidak manusiawi ibarat teroris dan menjadi musuh bersama aparat,” katanya.
Fachrul Razi juga mengatakan, pihaknya menghargai aparatur negara, menghargai Kepolisian, khususnya di Lampung Timur. Tapi, kata dia, penegakkan hukum harus ditegakkan bukan berarti melakukan tindakan dengan cara kekerasan. “Saya juga memaklumi psikologis Saudara Wilson yang di lapangan karena lelah, letih dan juga kecapean sehingga beliau berada dalam kondisi yang tidak terkontrol,” ujarnya.
“Saya minta kepada teman-teman untuk bisa menahan diri. Kita akan hadapi secara baik-baik. Kalau ini bisa diselesaikan secara musyawarah dan damai, mari kita selesaikan. Tapi kalau ini tetap dilanjutkan, kita akan lanjutkan sampai proses hukum ditegakkan seadil-adilnya,” sambungnya.
Ia juga menegaskan, pihaknya akan merespon dengan cerdas terkait permasalah di Lampung Timur. “Selagi ada waktu untuk rekonsiliasi dan menempuh dengan jalur damai, kita memiliki ruang untuk teman-teman (oknum petugas) yang melakukan kekerasan terhadap Wilson. Tapi sebaliknya, apabila tidak ada jalur lain dan Saudara Wilson akhirnya dikriminalisasi, diproses secara hukum, bahkan dipenjara, maka kita akan tempuh jalur selanjutnya di jalur hukum dan jalur politik,” tutupnya. (red/Tim)
Tinggalkan Balasan