Menelan Korban Jiwa Diduga Kolam Renang Taman Edukasi Metro Malladministrasi Perizinan

Bandar Lampung(SL)- Kolam Renang Taman Edukasi milik Adri Bawang yang terletak di Jl. Gunung Lawu, Yosorejo Metro Timur diduga melakukan Malladministrasi perizinan dalam hal standar prosedur keamanan kolam renang dan petugas ahli penyelamatan. Pasalnya kolam renang itu kini menelan korban jiwa, Minggu, 27 Maret 2022 sekitar pukul 10.37 Wib.

Korban bernama Dafa Anada Yuda (9) meninggal tenggelam di kolam renang taman edukasi. Meski sempat dilarikan ke RSUD Ahmad Yani nyawa Dafa tidak tertolong setelah dilakukan upaya medis. Kronologis kejadian, korban bersama dengan orang tuanya berkunjung ke kolam renang Taman Edukasi dengan beberapa rombongan.

Korban awalnya berenang berbaur dengan rekan sebayanya dengan ditemani orang tuanya. Namun disaat itu rupanya korban luput dari pantau, sehingga tanpa disadari korban berpindah ke kolam renang dewasa dengan kedalaman 130 sentimeter.

Disaat itulah korban tenggelam, mengetahui korban tenggelam salah satu pengujung yang mengetahui hal itu berusaha menyelamatkannya. Lantas pengunjung itu bersama pengunjung lain dan orang tua korban segera melarikannya ke RSUD Ahmad Yani.

Pengunjung yang berusaha menyelamatkan korban, saat diwawancara tidak mau menyebutkan namanya mengatakan saat kejadian tidak ada petugas keamanan yang stanby disekitaran kolam renang, “Kalo petugas terlihat hanya sesekali saja petugas muncul dan memantau. Namum sesaat ramai adanya kejadian petugas taman edukasi pun berdatangan,” katanya.

Dilain sisi, salah satu petugas keamanan bernama Rohman Jaya mengaku sudah melakukan tugasnya dengan maksimal, serta telah mengingatkan para pengunjung untuk membaca dan mematuhi aturan kolam renang taman edukasi. “Dari kejadian yang ada tersebut, korban diselamatkan oleh pengunjung dalam kondisi tak sadar diri. Pertolongan pertama telah dilakukan, namun tidak ada reaksi dan melarikan korban ke rumah sakit,” ucap Rohman.

Sementara itu, pengelola Kolam Renang Taman Edukasi, Fitra Helda mengakui di taman edukasi, pihaknya belum memiliki standar prosedur keamanan kolam renang dan petugas ahli penyelamatan. “Untuk petugas ada lima orang penjaga, terbagi dua di ujung kolam renang yang dalam, satu petugas patroli dan sisanya petugas jaga pintu masuk,” kata Helda

Menurut Helda jika kejadian itu merupakan musibah yang tak satupun orang ingin terjadi, selain itu juga pihaknya sudah maksimal dalam hal pelayanan dan pengamanan, “Tentunya atas kejadian itu kami meminta maaf kepada pihak keluarga korban dan kami tentunya akan bertanggung jawab,” kata Helda.

Menurut tim medis UGD RSUD Ahmad Yani, dr.Dila mengatakan jika korban sampai di rumah sakit sekitar pukul 10.45 Wib itu memang sudah tidak bernyawa. “Mulai dari mata dan nadi, sudah tidak merespon. Kaki tangannya juga sudah dingin. Setelah kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut, memang korban sudah meninggal,”kata dr.Dila. Saat ini Korban telah dibawa oleh pihak keluarga ke rumah duka untuk dilakukannya prosesi pemakaman. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *