Lampung Tengah (SL)-Residivis kasus perampokan, Firman Firdaus (36), Kampung Rengas, Bekri, Lampung Tengah, yang baru dua tahun bebas dari penjara, tewas di bantai Ayah kandung dan dua adiknya. Mereka kesal karena pelaku kerap kembali beraksi, bahkan selalu membuat ulah di rumah, dan kasar terhadap ibunya.
Kasus itu terungkap, saat warga curiga dengan kematian korban yang tiba tiba diumumkan di Masjid Desa. Atas informasi kejanggalan itu, Satreskrim Polres Lampung Tengah, melakukan penyelidikan, dan membongkar kasus kematian korban akibat dibunuh oleh ayah kandung inisial SH (65) dan dua adiknya inisial RE (27) serta DI (31).
Kapolres Lampung Tengah, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya mengatakan, kasus ini bermula karena korban bernama Firman Firdaus (36), sering meresahkan keluarga. Korban ini baru dua tahun keluar penjara kasus perampokan. “Setelah bebas, korban terus berulah dan melakukan tindak pidana serupa, hingga sering mengamuk di rumah. Selain meresahkan keluarga, korban sering meresahkan masyarakat sekitar,” kata Doffie Fahlevi Sanjaya saat ekspos di Mapolres Lampung Tengah, Senin 4 April 2022.
Atas dasar itu, kata Kapolresm pihak keluarga kemudian emosi dan merasa kesal, sehingga keluarga terpaksa menghabisi nyawa korban. Namun setelah dibunuh, pihak keluarga menutupi kematiannya, lalu masyarakat sekitar merasa curiga akan kejadian menimpa korban. “Masyarakat curiga, karena tiba-tiba mendengar pengumuman di masjid, korban meninggal dunia, karena ebelumnya korban terlihat sehat. Kemudian anggota kami langsung menginterogasi keluarga korban,” ujar Doffie Fahlevi Sanjaya.
Namun saat didatangi anggota, didapati dua adik korban ini mencoba kabur. Atas dasar itu, anggota semakin curiga, lalu menangkap kedua adik korban. “Kemudian dari keterangan tersangka, korban dibunuh dengan cara dipukul pakai balok kayu, dengan kaki dan leher terikat. Setelah dipastikan meninggal, tali di kaki dan leher korban dipotong dengan golok,” jelas Doffie Fahlevi.
Disisi lain, motif pembunuhan ini karena para tersangka sudah tidak tahan, melihat korban sering berbuat kasar ke ibunya. Bahkan tempramen korban sangat kasar, korban juga kerap berulah kepada keluarga dan ibunya pernah ditampar. (Red)
Tinggalkan Balasan