Pesawaran (SL)-Inspektorat Kabupaten Pesawaran segera menindaklanjuti dugaan korupsi Dana Desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, yang diduga melibatkan Kepala Desa (Kades) Edi Purwanto. Inspektorat membentuk Tim dan melakukan insvestigasi, terkait penggunaan dana desa di Desa Rejo Agung tersebut, Kamis 14 April 2022.
Ketua Tim Investigasi Irban V Inspektorat Pesawaran, Kurnia Permata Sari mengatakan pihaknya melakukan investigasi, dan menyusuri data terkait berita dugaan korupsi dana desa tersebut. “Hasil croscek kita ini akan kita laporkan kepada Inspektur untuk mengambil langkah-langkah menindaklanjuti dugaan tersebut. Langkah awal kita konfirmasi dulu, dan hasilnya akan kami laporkan kepada Inspektur, dan kami belum bisa berstatement lebih lanjut,” kata Kurnia Permata Sari.
Menurut Sari (sapaan akrabnya,Red) pihak Inspektorat akan turun ke bawah untuk mengumpulkan keterangan lebih lanjut terkait dugaan korupsi Dana Dana Rejo Agung itu. “Nanti kami akan berkomunikasi lebih jauh jika ada yang perlu ditanyakan untuk data tambahan tim investigasi di lapangan,” ujarnya kepada wartawan di Pesawaran.
Minta Penegak Hukum Proses
Sebelumnya, dugaan korupsi Dana Desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, diungkap masyarakat desa, yang janggal dengan realisasi Dana (DD) tahun 2020-2021 yang digunakan untuk pembangunan. Warga mencurigai banyak terjadi penyimpangan dan Mark Up anggaran hingga berpotensi merugikan uang negara bernilai ratusan juta.
“Kami masyarakat Desa Rejo Agung meminta kepada aparat penegak hukum agar melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan penyimpanan Dana Desa tahun 2020 dan 2021 di desa kami, yang dilakukan Edi Purwanto,” kata warga, dilangsir handalonline.com, Selasa 12 April 2022.
Menurut warga, yang minta tidak disebutkan namanya itu, bahwa pembangunan desa yang menggunanakn anggaran dana desa tidak transparan. Kepala Desa Edi Purwanto tidak melibatkan masyarakat. Edi Purwanto hanya melibatkan masyarakat dengan tebang pilih, dan bertahun tahun hanya orang-orang tertentu saja.
“Jadi kepada kepada aparat penegak hukum tolong lihat dan lakukan pengumpulan data, kami siap memberikan keterangan kepada Inspektorat, kepolisian Tipikor Polres Pesawaran maupun Kejaksaan Negeri Pesawaran, untuk mengungkap penyimpangan Dana Desa tahun 2021 dan 2021,” katanya.
Data di Desa Rejo Agung menyebutkan pada Anggaran tahun 2020 Desa Rejo Agung mengelola Dana Desa dengan Pagu Rp1,027 miliar. Dalam Anggaran Pendapatan belanja desa (APBDes) disebutkan rincian, Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan Rp5 juta, Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keamanan Ketertiban oleh Pemerintah Desa Satlinmas desa Rp7 juta, Pelatihan Penyuluhan Sosialisasi kepada Masyarakat di Bidang Hukum dan Pelindungan Masyarakat Rp10 juta.
Kemudian Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga pipanisasi Rp45 juta, Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa Rp10,6 juta, Pembangunan Rehabilitas Peningkatan Fasilitas Jamban Umum MCK umum Rp7,504 juta. Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman Gang Rp29,3 juta.
Selanjutnya ada juga Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Sumber Air Bersih Milik Desa Mata Air Tandon Penampungan Sumur Bor Rp32,6 juta, Peningkatan Produksi Tanaman Pangan Alat Produksi dan pengolahan pertanian, penggilingan Padi jagung, Rp21,351 juta, Peningkatan kapasitas perangkat Desa Rp5,8 juta.
Selain itu ada juga untuk Penyediaan Insentif Operasional RT/RW Rp156 juta, Pembinaan Karang Taruna Klub Kepemudaan Klub Olah raga Rp16,6 juta, Pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan Desa Rp13,6 juta, Pembinaan PKK Rp18,1 juta, Penguatan dan Peningkatan Kapasitas Tenaga Keamanan Ketertiban oleh Pemerintah Desa Satlinmas desa Rp14 juta.
Anggaran Dengan Proyek Copy Paste
Masih di tahun 2020 di anggarkan juga untuk Penanggulangan Bencana Rp89,1 juta, kembali menganggarkan Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Sambungan Air Bersih ke Rumah Tangga pipanisasi Rp45 juta, Pengelolaan Lingkungan Hidup Desa Rp10,6 juta, dan Pembangunan Rehabilitas Peningkatan Fasilitas Jamban Umum MCK umum Rp7,5 juta.
Di tahun yang sama kembali menganggarkan Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman Gang Rp29,3 juta, Rehabilitasi Peningkatan Sumber Air Bersih Milik Desa Mata Air Tandon Penampungan Sumur Bor Rp32,6 juta, Pengelolaan dan Pembuatan Jaringan Instalasi Komunikasi dan Informasi Desa Rp26,5 juta.
Selanjutnya, Penyelenggaraan PAUD TK TPA TKA TPQ Madrasah Non-Formal Milik Desa Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Rp4,8 juta, Penyelenggaraan Desa Siaga Kesehatan Rp3,795 juta. Kemudian kembali menganggarkan Pembinaan Group Kesenian dan Kebudayaan Tingkat Desa Rp13,6 juta, dan kembali Peningkatan Sumber Air Bersih Milik Desa Mata Air Tandon Penampungan Sumur Bor Rp35,6 juta,
Warga Dusun Pancur mengatakan untuk pembangunan Sumur Bor milik desa untuk tahun 2020 itu di bangunkan tiga Sumur di Dusun Purwodadi, satu titik, kemudian di Dusun Pancur satu titik, dan ada, juga di Dusun Purworejo Dua, satu titik dengan total nilai Rp66 juta lebih.
“Jika satu titik semur bor tersebut menghabiskan sampai Rp30 juta lebih itu sisa nya kemana karena jelas disini di daerah Tegineneng untuk pembuatan sumur bor hanya Rp10 juta itu sudah sama mesinnya. Dan ini lah yang terjadi di desa kami,” ungkapnya.
Kemudian saat ini, kran-kran airnnya sudah patah dan rusak. Dan jika masuk di musim kemarau ke tiga sumur bor tersebut tidak dirasakan manfaat nya oleh masyarakat lain. Tidak ada pipanisasi seperti desa-desa tetangga lainnya. “Itu baru sumur bor, sedangkan anggaran pipanisasi besar juga anggaran nya, belum lagi pembangunan lain nya, yang kami duga banyak bermasalah. Salah satu contoh untuk ltem pembangunan paving blok dengan volume 100 x 1,5 M yang menghabiskan anggaran Rp29,3 juta itu diduga terjadi penyimpangan anggaran,” katanya.
Data untuk tahun 2021, ada Pagu Rp1,110 miliar lebih. Sesuai dengan Anggaran Pendapatan belanja desa dengan Item Pembangunan paving Blok volume 100 x 200 M yang terletak di Dusun Purwodadi Rp47,2 juta, Sumber Air Bersih Milik Desa Mata Air Tandon Penampungan Sumur Bor yang terletak di Dusun Purworejo Dua, Rp36,945 juta. Lalu ada Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengadaan Sarana Prasarana Posyandu Polindes Rp10 juta.
Kemudian Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengerasan Jalan Desa Lapen di Dusun Pancur volume 200 x 3 M Rp. Rp57,1 juta. Pelatihan Penyuluhan Sosialisasi kepada Masyarakat di Bidang Hukum dan Pelindungan Masyarakat Rp5 juta, Penyediaan Insentif Operasional RT/RW Rp175,5 juta, Pelayanan administrasi umum dan kependudukan Surat Pengantar Pelayanan KTP, Akta Kelahiran, Kartu Keluarga Rp9 juta, Penyusunan Pendataan Pemutakhiran Profil Desa profil kependudukan dan potensi desa Rp23,4 juta, dan Penyelenggaraan Posyandu Makanan Tambahan, Kelas Ibu Hamil, Kelas Lansia, Insentif Kader Posyandu Rp22 juta.
Kemudian ada lagi Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Prasarana Jalan Desa Gorong-gorong, Selokan, Box Slab Culvert, Drainase Rp98,3 juta, dan kembali menganggarkan Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman Gang Rp47,2 juta. Semudian sama dengan tahun sebelumnya, Air Bersih Milik Desa Mata Air Tandon Penampungan Sumur Bor Rp36,9 juta.
Diketahui juga ada Pembangunan Rehabilitasi.Peningkatan Pengadaan Sarana Prasarana Posyandu Polindes Rp24 juta, Pengadaan Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa pembangunan pos, pengawasan pelaksanaan jadwal ronda patroli di dusun purworejo volume P, 2,5 M, L 2,5 M T 2,5 M Rp22,7 juta. Juga kembali menganggarkan Air Bersih Milik Desa Mata Air Tandon Penampungan Sumur Bor Rp36,9 juta, Penyelenggaraan PAUD TK.TPA TKA TPQ Madrasah Non-Formal Milik Desa Bantuan Honor Pengajar, Pakaian Seragam, Rp9,6 juta.
Dan kembali mengangarkan Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengerasan Jalan Lingkungan Permukiman Gang Rp47,2 juta. Ada lagi untuk Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Prasarana Jalan Desa Gorong-gorong, Selokan, Box Slab Culvert, Drainase, Rp98,3 juta, Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Pengerasan Jalan Desa Rp57,1 juta.
Kemudian kembali menganggarkan Pengadaan Penyelenggaraan Pos Keamanan Desa pembangunan pos, pengawasan pelaksanaan jadwal ronda patroli Rp22,7 juta. Selanjutnya ada lagi Pengelolaan dan Pembuatan Jaringan instalasi Komunikasi dan Informasi Lokal Desa Rp12,2 juta. Penanggulangan Bencana Rp21,6 juta, Pembinaan PKK Rp8,1, Pembinaan Karang Taruna Klub Kepemudaan Klub Olah raga Rp3,3 juta dan Pembangunan Rehabilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga Milik Desa Rp5,6 juta.
Salah satu masyarkat Dusun Pancur, mengatakan selama hampir dua tahun terpilih menjadi Kades Edi Purwanto menjabat Kepala Desa Rejo Agung belum banyak perubahan dari segi fiisk maupun bantuan yang tidak merata dan masyarakat sangat yakin dalam realisasi anggaran dana desa banyak sekali yang di manipulasi seperti contoh tahun 2021, kegiatan Lapen volume 200 x 3 M Rp57,1 juta di Dusun Pancur yang di anggarkan sebanyak dua kali dengan anggaran yang sama.
“Itu sudah bisa untuk pintu masuk penegak hukum melakukan pemeriksaan karena jika anggaran Rp57,1 juta, sebanyak dua kali itu tidak masuk di akal mari kita cek mas itu hanya di taburi batu split dan aspalnya pun sedikit jadi terkesan asal-asalan,” ungkapnya.
“Belum lagi item Gorong-gorong, Selokan, Box Slab Culvert, Drainase, Rp98,3 juta. Itu kemana anggarannya apa yang di bangun kemudian pembangunan pos ronda yang di anggarakan berkali-kali apa yang di bangun kan kami semakin yakin sarat penyimpangan dan jangan-jangan SPj nya di manipulasi,” ujarnya.
Dia juga mengeluhkan adanya Bantuan Langsung Tunai BLT DD tahun 2021, sebanyak 21 KPM, sejak Januari 2022 sampai Desember 2022, jika di kalikan setahun sebanyak 252 dia menduga ada indikasi di manipulasi. “Jadi kami berharap aparat penegak hukum agar melakukan pengumpulan data dan bahan keterangan, jika nanti ada indikasi penyimpangan agar diproses sesuai dengan aturan hukum yang berlaku,” harapnya.
Sementara itu Edi Purwanto Kepala Desa Rejo Agung saat di konfirmasi wartawan terkait penggunaan Dana Desa Tahun 2020-2021, mengatakan semua anggaran pembangunan sudah di laksanakan, begitu juga dengan Item sumur bor tahun 2020 tiga titik dan 2021 tiga titik. Begitu juga dengan prasarana kepemudaan itu di belikan bola dan hedroponik. Kemudan jalan lapen di Dusun Pancur sudah dilaksanakan, jadi jika ada masyarakat yang komplain silahkan temuai saya,” katanya. (HND/red)
Tinggalkan Balasan