BBM Tetap Tinggi Mahasiswa Lampung Kembali Unjukrasa

Bandar Lampung (SL)-Ratusan mahasiswa dan masyarakat tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (ALM)  berunjukrasa kedua kalinya di Tugu Adipura, Enggal Kota Bandar Lampung. Massa berkumpul di lapangan bola belakang Kampus Teknokrat, Jalan Pagaralam (Gang Pu), Kedaton, Kota Bandar Lampung. Kemudian konvoi menuju Tugu Adipura, Kamis 21 April 2022, pukul 15.00 WIB.

Konsentrasi kemudian berkumpul di persimpangan Gramedia Jalan Raden Intan, massa aksi melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki (long march) menuju Tugu Adipura sambil menyanyikan lagu pembangkit semangat. Di Tugu Adipura sekitar pukul 15.30 WIB, massa aksi berkumpul sambil setiap perwakilan menyampaikan orasinya secara bergantian.

Jalan menuju Tugu Adipura sempat ditutup sementara yang menyebakan kemacetan panjang menjelang waktu berbuka puasa. Namun jalan kembali dibuka sesaat massa akan membubarkan diri sekitar pukul 17.10 WIB.

Humas Aliansi Lampung Memanggil, Dika Prasetyo mengatakan akan menggelar aksi lanjutan hingga tuntutan mereka terpenuhi. “Tidak bisa lagi pecaya kepada Pemerintah Lampung, walaupun mereka sudah menyampaikan. Tapi faktanya harga BBM masih tinggi tidak ada perubahan. Kita akan menggelar aksi lanjutan sampai terealisasi tuntutan itu,” ungkapnya kepada awak media.

Massa dibawah Koordinator Lapangan (Korlap) Yusril Izza Mahendra melakukan orasi sambil membentangkan spanduk dan poster tuntutan. Mereka berunjuksara kembali karena aksi mereka yang pertama dinilai belum terpenuhi oleh Pemprov Lampung maupun pemerintah pusat.

Aksi massa menyampaikan tujuh tuntutan yaitu:

Pertama. menolak dengan keras kenaikan harga BBM dan menuntut pemulihan dari krisis energi yang sedang berlangsung.

Kedua menjamin stabilitas harga kebutuhan pokok

ketiga, menuntut terwujudnya reformasi agraria sejati

Empat, menuntut untuk dicabutnya UU Cipta Kerja, UU Nomor 11 tahun 2020 tentang cipta kerja.

Lima menuntut kemudahan akses kesehatan untuk seluruh rakyat Indonesia

Enam, menuntut terwujudnya pendidikan yang gratis, ilmiah dan demokratis

Tujuh, engecam dengan keras tindakan represifitas aparat keamanan terhadap massa aksi dan menuntut untuk dihentikan kriminalisasi terhadap aktivis gerakan rakya dan mahasiswa. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *