Protes Kubangan Jalan Provinsi Warga Selagai Tebar Lelel Dan Aksi Mancing di Tengah Jalan

Lampung Tengah (SL)-Warga Selagai Lampung Tengah melakukan protes jalan rusak dengan menanam pohon pisang di tengah jalan. Kemudian menebar ikan lele dan melakukan aksi memancing, di kubangan Jalan, Sabtu 23 April 2022 pagi.

Aksi bentuk protes jalan rusak itu di lakukan di jalan utama penghubung Kabupaten Lampung Tengah-Lampung Utara, dari Kampung Gedung Negeri Katon hingga Kecamatan Selagai Lingga yang hingga kini rusak parah. Padahal jalan Provinsi itu menjadi nadi aktifitas perekonomian masyarakat.

Aksi protes dilakukan puluhan warga dari usia remaja hingga bapak-bapak yang ramai-ramai berjongkok sambil memacing di tepi kubangan berlumpur. Aksi protes drngan sindiran atas Jalan Raya Negeri Katon yang tak kunjung diperbaiki sejak bertahun lalu.

“Straigh,” teriak seorang pemuda seolah-olah dapat ikan, saat satu unit truk melintas di atas kubangan dan memercikkan air berlumpur, yang disambut spontan gelak tawa warga lainnya, mebayangakan hal itu adalah  di sungai.

Idham (30) warga yang ikut aksi mancing dikubangan jalan itu mengatakan, bahwa kubangan lokasi aksi protes itu satu dari beberapa titik di jalan tersebut yang mengalami rusak parah. “Sudah lama, mungkin tahunan nggak pernah diperbaiki,” kata Idham kepada wartawan, Sabtu siang.

Menurut Idham  warga sudah beberapa kali mengadu ke pemerintah mulai dari Desa, Kecamatqn, hingga Kabupaten. Namun tidak ada respon hingga kini.

“Kesabaran warga sudah habis  jadi warga melakukan aksi protes. Menebar ikan lele dan mancing di kubangan jalan tersebut. Ada empat titik lokasi warga protes dengan mancing di kubangan ini,” kata Idham.

Titik-titik itu adalah jalan utama yang melintasi irigasi pengairan Way Pengubuan. Serta di sepanjang jalan perbatasan Lampung Tengah dengan Lampung Utara.

“Sebenarnya tahun lalu sudah pernah diperbaiki, tapi cuma ditimbun tanah. Saat hujan deras timbunan tanah itu berubah menjadi kubangan lumpur. Kami harap pemerintah segera memperbaiki jalan ini. Soalnya kita warga setempat sehari-hari lewat jalan ini, kerja, dagang,” kata Idham. (Kom/red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *