Bandar Lampung (SL)-Taswin Hasbullah resmi sebagai Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Lampung, didampingi Sekretaris Ahmad Novriwan. Dia dilantik Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Teguh Santosa bersama Pengurus Daerah (Pengda) JMSI Provinsi Lampung Periode 2022-2027 di Ballroom Hotel Novotel Bandar Lampung, Sabtu 23 April 2022.
Prosesi pelantikan Pengda JMSI Provinsi Lampung ini dibuka oleh Gubernur Lampung Ir. H. Arinal Djunaidi dan dihadiri Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) Komjen Pol. Firli Bahuri, anggota DPR RI Zulkifli Anwar, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Wakapolda Lampung Brigjend Subiyanto. Kemudian Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, tokoh Lampung Alzier Dianis Tabrani dan tokoh Pers Lampung Hi. Ardiansyah, perwakilan PWI Lampung Juniardi, serta beberapa tokoh lain.
Dalam sambutannya Teguh Santosa mengatakan, organisasi media siber memang lebih banyak. Itu dilihat dari satu setengah dekade belakangan. Pertumbuhan media digital sangat deras. “Benar-benar seperti jamur. Tahun lalu dewan pers mencatat ada sekitar 18 ribu perusahaan media. Di situ, JMSI harus hadir. Menjamin kemerdekaan pers, perusahaan yang bisa menjadi sandaran hidup wartawan. Menekan wartawan harus profesional, menghargai fakta dan tidak terjebak pada ujaran kebencian. Tentu pengukuhan ini bisa memperkuat pondasi kita di Lampung,” kata Teguh Santosa.
Sementara Taswin Hasbullah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung pengukuhan ini. Khususnya Ketua KPK Firli Bahuri. “Kami sangat bangga dengan kehadiran bapak (Firli). Meski pelantikan sudah tiga kali dijadwal ulang. Tentu dengan adanya Ketua KPK, kami sangat bangga,” kata Taswin Hasbullah.
Taswin berkomitmen berkontribusi memajukan pers di Lampung dan juga membantu mendorong, kemudian mengedukasi wartawan untuk memenuhi standar kode etik dan profesionalitas serta menyajikan pemberitaan yang berimbang. “Dua tugas pokok JMSI adalah mendorong perusahaan media terverifikasi dewan pers, dan memperkuat kualitas pemberitaan media berkualitas dan profesional,” katanya.
Sementara, Hi. Ardiansyah mengatakan, seyogianya peran media ada beberapa hal. Yakni memengaruhi, mendidik, memberitahu, dan menghibur. Namun ada berbagai pergeseran. Di mana, banyak perusahaan media yang sulit membedakan antara kepentingan fungsi jurnalisme dengan pragmatis. “Kadang-kadang kalau bupatinya sudah marah, sudah tidak bisa kritis lagi. Sebenarnya itulah rohnya,” tegas Ardiansyah.
Bang Aca–sapaan akrab Ardiansyah, juga menilai kehadiran Ketua KPK memiliki arti tersendiri. Tentunya KPK memandang perlu adanya sinergi dengan insan media. “Dalam pemberantasan korupsi, tidak akan mungkin dengan segelintir orang di KPK. KPK membutuhkan telinga dan mata. Salah satunya insan pers,” ucapnya.
Menurut Bang Aca, maraknya korupsi didaerah, itu juga disebabkan kesalahan wartawan yang tidak melakukan kontrol dengan baik terhadap kepala daerahnya. “Seorang wartawan yang baik harus memiliki integritas. Kekuatan seorang wartawan terletak pada integritas. Kalau minim, akan dianggap remeh. Jadilah mitra yang baik. Posisikan diri sebagai mitra. Tingkatkan kualitas dengan menjunjung tinggi integritas,” katanya. (Red)
Tinggalkan Balasan