Bandar Lampung (SL)-Ikan kodok atau Frogfish (Antennarius sp) ditemukan di muara Belimbing kawasan Tambling Wild Nature Conservation (TWNC) Kabupaten Pesisir Barat, Minggu 1 Mei 2022 lalu. Ikan jenis langka dan terancam punah itu ditemukan dalam kondisi masih hidup.
Temuan itu diunggah akun Instagram (IG) tamblingwildlife. Ikan itu ditemukan oleh Arifin Djuna terdampar di pinggir muara di sekitar jembatan karena arus banjir sungai yang deras dan keruh akibat hujan deras. Kondisi ikan masih dalam keadaan hidup.
Dalam akun IG itu juga dijelaskan bahwa, ikan jenis ini menurut literatur merupakan salah satu ikan yang langka dan terancam punah. Ikan yang memiliki sirip seperti tangan yang digunakan untuk pegangan dan berjalan di dasar laut itu kini sudah jarang ditemukan oleh para ilmuwan.
Penyebab utama penurunan populasi yang sangat signifikan dari jenis ikan yang memiliki tubuh lunak, bersirip seperti tangan, dan bertanduk itu karena banyaknya populasi dan limbah yang mencemari air laut serta ada dampak dari perubahan iklim secara global. Adanya Ikan kodok itu menandakan bahwa habitat di muara sungai Belimbing masih alami dan terjaga ekosistemnya.
Staf Konservasi TWNC, Ardi Bayu Firmansyah, membenarkan ada penemuan ikan kodok (Frogfish) itu. Menurutnya, saat ditemukan ikan itu dalam kondisi lemas dan sekarat. Penanganan pertama ketika itu ikan diletakan ke dalam ember besar dengan diisi air laut.
Kemudian dipindahkan ke bak yang lebih besar dengan penambahan instalasi untuk sirkulasi air dan aerator yang hidup 24 jam. “Sampai saat ini kondisi ikan langka itu sudah membaik, bahkan sudah mau makan udang hidup,” jelasnya.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pesisir Barat Armen Qodar, mengatakan, dengan adanya penemuan ikan langka yang ada di kawasan konservasi TWNC tepatnya di muara Belimbing Kecamatan Bangkunat itu menandakan bahwa masyarakat terutama nelayan di wilayah itu tetap menjaga keberadaan hewan laut yang dilindungi, dan ekosistem yang ada.
“Dengan adanya ikan kodok yang ditemukan di wilayah muara sungai belimbing tersebut membuktikan bahwa di perairan Pesbar ini juga tersimpan hewan laut yang langka,” katanya, Kamis 5 Mei 2022.
Menurutnya, Dinas tetap memberikan imbauan kepada masyarakat terutama nelayan salah satunya yang tidak jauh dari kawasan konservasi itu agar tetap menjaga ekosistem laut, baik keberagaman hewan laut maupun lainnya.
Karena salah satunya dengan masih ditemukannya ikan langka tersebut jelas membuktikan perairan di Pesbar ini benar-benar masih alami. “Laut di Pesbar ini masih alami dan tidak tercemar, sehingga sampai saat ini masih terjaga. Untuk itu diharapkan bisa dipertahankan,” katanya. (Red)
Tinggalkan Balasan