Kota Metro (SL)-Dinilai memberatkan masyarakat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro memberikan dua usulan sebagai bahan pertimbangan Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk mensiasati persoalan kenaikan PBB P2.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Metro, Amrullah, mengatakan, dua opsi yang disampaikan pihaknya kepada Pemkot merupakan solusi dalam menanggapi persoalan PBB P2 yang menjadi keluhan masyarakat Kota Metro tersebut.
“Jadi, tadi hasil keputusan hearing ada dua opsi, dimana opsi pertama yang tidak berkeberatan itu silahkan, dan yang berkeberatan itu dikembalikan kepada pajak tahun 2021,” katanya saat ditemui usai Hearing (dengar pendapat) di ruang rapat DPRD setempat, Rabu (25/05/2022).
Amrullah melanjutkan, dengan adanya beberapa indikator yang menjadi bahan dalam penilaian untuk menetapkan stimulus pajak tersebut, terdapat beberapa kasus berbeda. “Ada yang mengalami penurunan, ada yang juga naik. Yang naik ini yang berkeberatan akan dikembalikan ke biaya pajak tahun 2021. Yang memang sudah diringankan itu tetap karena otomatis gak masalah ya kan, karena pajak dia lebih murah dari tahun sebelumnya,” ucapnya.
Kemudian usulan kedua, pihaknya meminta penambahan pada pemberian stimulus. Seperti Diskon pajak yang sebelumnya 20 sampai 60 persen, diusulkan penambahan maksimal 30 sampai 80 persen. “Tinggal nanti opsi mana dari dua pilihan itu yang difikir sudah memang winwin solution, karena memang banyak juga yang untuk kelas usaha itukan memang pantas, wajar dan masuk akal apabila tidak diberikan diskon pajak atau stimulus pajak, atau diakonnya dikurangi,” tambahnya
Menurutnya, ditiap lokasi perkecamatan di Kota Metro memiliki kendala yang berbeda. Maka diperlukan penyesuaian. “Dan itu kita coba sama ratakan. Artinya berlaku untuk satu Metro. Nah persesuaian-persesuaian itu yang tadi kami cari,” paparnya.
Hal senada diungkapkan Ketua DPRD Kota Metro, Tondi MG Nasution, Ia membenarkan hal tersebut, dimana masyarakat sudah banyak mengeluhkan perihal kenaikan PBB-P2 yang dianggap tidak wajar.
Kemudian, pihaknya usulkan untuk menambahkan stimulus yang diberikan agar masyarakat tidak lagi diberatkan dengan hal tersebut. “Kita menyikapinya dengan berbagai metode, tetapi yang intinya kita akan usulkan tetap menambahkan stimulus,” kata Tondi. (Red)
Tinggalkan Balasan