Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif Berpulang

Bandar Lampung (SL)-Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Prof Dr H Ahmad Syafii Maarif yang juga Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meninggal dunia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta, Jumat 27 Mei 2022 sekira pukul 10.15 WIB pagi.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan kabar duka ini lewat website muhammadiyah.or.id. Dia turut berduka cita yang dalam atas meninggalnya tokoh cendekiawan muslim itu. “Semoga beliau husnul khatimah, diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dilapangkan kuburnya, dan ditempatkan di jannatun na’im. Mohon dimaafkan kesalahan beliau dan do’a dari semuanya,” tutur Haedar.

Buya Syafii Maarif yang lahir di Sumatra Barat pada 31 Mei 1935, wafat dalam usia 86 tahun. Kesehatan Buya Syafii belakangan memang menurun. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 26 Maret 2022 silam juga sempat menjenguk Buya Syafii di kediamannya, setelah dirawat di rumah sakit.

Lahir dari didikan Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma’arif dikenal sebagai salah satu tokoh dan pemikir Islam di Indonesia. Ia pun menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ahmad Syafii Maarif atau yang akrab disapa Buya Syafii, besar dari keluarga sederhana di perkampungan Sumatera Barat.

Buya Syafii mengenyam sekolah dasar di dekat rumahnya dalam waktu singkat, hanya lima tahun. Selain sekolah umum, ia juga sekolah agama di ibtidaiyah Muhammadiyah Kampung Sumpur, Sumatera Barat.

Setelah lulus sekolah dasar, Buya Syafii melanjutkan ke tingkat menengah di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat. Lulus dari sana, ia hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan ke jenjang SMA di Madrasah Muallimin Yogyakarta milik organisasi Muhammadiyah.

Setelah lulus Muallimin, Buya Syafii diharuskan mengabdi di pendidikan yang dikelola organisasi Muhammadiyah. Ia kemudian dikirim ke Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk mengajar di sekolah Muhammadiyah.

Selepas menyelesaikan masa pengabdian Syafii Ma’rif kembali ke Jawa untuk masuk ke perguruan tinggi. Ia mengambil jurusan sejarah di Universitas Cokroaminoto Surakarta dan lulus dengan gelar sarjana muda (BA). Kemudian melanjutkan kuliahnya ke Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Yogyakarta dan sukses meraih gelar sarjana penuh (Drs).

Buya Syafii meneruskan ke jenjang master dan doktor ke Amerika Serikat, dengan program master di Departemen Sejarah Ohio University dan pemikiran Islam di Universitas Chicago, Amerika Serikat. Sukses di dunia akademisi, Syafi’i Ma’arif tidak melupakan akan organisasi Muhammadiyah yang telah membimbingnya sejak kecil. Dia pun aktif di organisasi pembaharu Islam ini.

Pada tahun 1998, Buya Syafii menggantikan Amien Rais yang terjun ke politik praktis sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah 1998-2000. Dalam waktu dua tahun, Syafi’i Ma’arif berhasil membawa Muhammadiyah ke jalur khittahnya. Kesuksesan itu membuat Buya Syafii terus dipercaya. Pada muktamar Muhammadiyah, muktamirin kembali meminta Syafi’i Ma’arif menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah 2000-2005.

Kini meski tidak lagi menjadi orang nomor satu di Muhammadiyah, Buya Syafii tetap konsern akan perkembangan Muhammadiyah, Islam, dan Indonesia. Pemikiran-pemikiran Buya Syafii masih dibutuhkan bangsa ini. Terakhir beliau sedang menjabat sebagai Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP). (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *