Disorot LSM Kepala Dinas Pendidikan Lamsel Ajak Masyarakat Dukung IMTF Gebyar Lampung Selatan

Lampung Selatan (SL)-Dinas Pendidikan Lampung Selatan mengajak masyarakat mendukung program pelaksanaan Indonesia Milenia Teacher Festival (IMTF) Gebyar Lampung Selatan yang akan dilaksanakan pada 28-30 Juni 2022 yang menggunakan anggaran sekolah, dan Desa, di Lampung Selatan.

Baca: Dinas Pendidikan Lampung Selatan Pungli Rp3,7 Miliar, Wajibkan Guru Bayar Rp150 Ribu Untuk Tiket IMTF dan Gebyar Lamsel

Plt Kadisdik Lampung Selatan Asep Jamhur membenarkan kegiatan tersebut, dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama mendorong agar dunia pendidikan di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat lebih baik dan maju.

“Justru kita harus sama-sama bagaimana pendidikan di Lampung Selatan ini lebih baik lagi, jangan sampai pendidikan di Lamsel monoton. Ya kita doronglah pendidikan di Lamsel ini, biar lebih baik lagi, kita jangan kalah dari Kabupaten lainnya,” kata Asep Jumhur, kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis 9 Juni 2022.

Terkait kewajiban pembelian tiket Rp150 ribu untuk satu guru, Asep menjelaskan dana sebesar Rp150 ribu itu nantinya akan diambil melalui dana BOS sekolah masing-masing. “Kalau itu memang dana dari sekolah, bukan pribadi,” katanya.

Yang jelas, lanjut Asep, itukan untuk peningkatan kapasitas guru, “Didalam dana BOS kan itu boleh Di Permendikbut tahun 2002 dihalaman 19 pasal 24 jelas boleh, untuk peningkatan kapasitas guru, dibiayai dari dana Bos, bukan dari dana pribadi, dana pribadi itu yang salah,” kata Asep Jamhur.

Berapa guru yang dipastikan mengikuti kegiatan tersebut, Asep mengaku belum mengetahui pasti. Namun pihaknya tidak menampik bahwa akan diikuti ribuan guru yang ada di Lampung Selatan.  Soal Rp150 ribu dipergunakan untuk apa dan dikumpulkan atau dipergunakan untuk apa saja, Jumhur juga belum mengetahui pasti.

“Namun yang pasti kegiatan selama 3 hari dan guru akan mendapatkan sertifikat secara nasional. Iya dananya segitu, belum tau berapa guru yang ikut, dia (guru) akan dapat sertifikat, sertifikat nasional, kalau kita mau sengaja menggelar pelatihan tingkat nasional berapa biayanya kalau gunakan anggaran. Kegiatan gak tanggung-tanggung di Novotel, acaranya juga ada yang secara virtual ada juga yang langsung tatapmuka,” katanya.

Sebelumnya, untuk mensukseskan kegiatan Indonesia Milenial Teacher Festival (IMTF) Gebyar Lampung Selatan, para guru dan Kades Lampung Selatan diwajibkan membeli tiket. Dimana untuk guru tiket dijual seharga Rp150 ribu yang akan dibiaya sekolah melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Oprtasional Penyelenggaraan (BOP) untuk guru SD dan SMP.

Sementara untuk guru PAUD, akan dibebankan kepada para Kepala Desa, dengan kewajiban satu desa 36 guru Paud, dengan harga 100 ribu pertiket yang dananya bersumber dari anggaran Dana Desa (DD). Jadi total ada 256 desa dikalikan 36×100 ribu, Rp921 juta.

Pungli Jual Tiket IMTF Lampung Selatan Berpotensi Pidana

Ketua LSM Aliansi Masyarakat Anti Korupsi Rakyat Jelata (AMAK RAJA) Lampung Selatan Ruslando Temenggung menilai pelaksanaa kegiatan IMTF Gebyar Lampung Selatan terkesan dipaksakan dan membebani pihak sekolah (guru) dan Desa (kepala desa). Karena anggaran menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) dan bantuan operasional penyelenggara (BOP), sementara untuk Desa menggunakan dana desa (DD).

“Kita ketahui kegiatan kesannya dibebankan kepada Sekolah dan Desa, dengan modus melalui penjualan tiket. Sebab mereka mengikuti kegiatan secara virtual,” ujar Ruslando kepada media, Selasa 21 Juni 2022.

Ruslando mengatakan, jika kegiatan tersebut bagus untuk peningkatakan kapasitas guru, kenapa kegiatan dilaksanakan secara virtual dan pusatnya bukan di Lampung Selatan melainkan dihotel berbintang ternama di Bandar Lampung. “Kami menduga kegiatan IMTF Gebyar Lampung Selatan merupakan salah satu kemasan modus untuk mendapatkan keuntungan serta ajang ‘bacakan’ oknum-oknum tertenu,” tegasnya.

Ruslando adok Temenggung Tongkok Podang menambahkan, pihaknya menilai seberapa besar urgensinya kegiatan IMTF Gebyar Lampung Selatan, sehingga kegiatan akan dilaksanakan secara megah dan dihotel berbintang di Bandar Lampung.

“Jika sangat penting, manfaatnya apa harus di gelar di hotel Novotel? Mudaratnya acara gebyar itu seperti apa, lebih baik tidak usah dilaksanakan jika membenani Sekolah dan Desa, atau silahkan  buat acara yang sederhana dan bertempat di Lamsel saja, yang manfaatnya banyak, penjual kaki lima pedagang warung makan, asongan dagangannya laku,” ujarnya.

Mantan Aktivis 98 PB HMI Cikini Jakarta ini, menyebutkan bahwa dijaman pandemi covid-19 yang saat ini mulai berangsur normal, harusnya Dinas Pendidikan Lamsel menggelar acata tersebut secara sederhana, atau pelatihan langsung kepada para guru yang ada di Lampung Selatan. “Anggaran Disdik Lamsel itu sangat besar, kenapa harus pakai Dana Bos, BOP dan Dana Desa. Seharunya jika kegiatan ini penting konsep dulu yang matang dan dianggarkan melalui APBD bukan sebaliknya,” terangnya.

Dilain sisi kata Ruslando, dalam kegiatan ini siapa yang di untungkan dan mendapat nama dari kegitan yang megah mewah ini, kemudian ide siapa memungut dana kepada Sekolah dan Desa. Lalu, jika melaksanakan acara seremonial lebih baik gelar secara sederhana, berdayakan lokasi-lokasi yang ada di Kabupaten berjuluk Khagom Mufakat ini, seperi GOR, tempat wisata bagus bahkan ada lapangan yang bisa menampung ribuan orang.

“Ini pungutan sudah di lakukan, jika ternyata ada aturan hukum yang dilanggar berupa pidana, aparat hukum harus segera memprosesnya, walaupun misal dana pungutan di kembalikan tetap harus ada konskwensinya,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *