Teh Hitam PTP VII Pagar Alam Mendunia

Pagar Alam (SL)-Teh hitam orthodox, teh hitam CTC, dan teh hijau, menjadi produk unggulan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Unit Pagar Alam, Sumatera Selatan. Peningkatan permintaan lokal dan global menjadi pemicu meningkatkan produksi, di pabrik pengolahan yang beroperasi sejak penjajahan Belanda tahun 1929.

Meskipun harga teh dunia kini belum membaik akibat konflik Rusia dan Ukraina, manajemen PTPN VII optimistis tetap mampu meriah pasar global, dengan kapasitas olah 80 ton pucuk teh segar setiap hari.

“Tren green tea memang sedang baik. Selain pasar lokal, kami tetap mengincar tradisional seperti Malaysia, Thailand, Pakistan, Afghanistan, dan beberapa negara Eropa,” kata Asisten SDM dan Umum PTPN VII Unit Pagar Alam, Rincan Danang, saat menerima kunjungan pengurus harian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Lampung di Pabrik Gunung Dempo, Kamis 30 Juni 2022.

Menurut Rincam, keputusan meningkatkan produksi teh hijau itu selepas berakhinya kerja sama pengelolaan teh dengan PT Kapebe Chakra pada 2018-2021. PTPN VII yang memiliki 1.900 hektare di Gunung Dempo kini mampu memproduksi rata-rata 30-35 ton basah dari lima afdeling per hari.

“Produksi rata-rata 30-35 ton basah per hari dibagi lima afdeling. Di masa puncak pernah 50-60 ton. Produk teh yang diproduksi siap jual (kering) per hari rata-rata sekitar 6 ton,” kata Rincan mewakili Manajer Unit Pagar Alam Acep Sudiar.

Dia mengatakan kerja sama dengan PT Kabepe Chakra membawa manajemen untuk terus berinovasi agar mampu meningkatkan pasar. “Peralihan kerja sama operasional dengan Kabepe Chakra ini, membuat kami harus bangkit untuk menghasilkan produk green tea. Kami terus berupaya berkembang berinovasi bersinergi dengan lingkungan. Kami ingin menjadi perusahaan agribisnis yang tangguh dengan tata kelola yang baik,” jelas Rincan.

Sebagai wujud komitmen, lanjut Rincan, pihaknya sukses menyabet tiga gelar pada Mei 2002 di Bandung, Jawa Barat. Gelar itu yakni Juara I Teh Hitam Orthodox jenis Dust, Juara II Teh Hitam CTC jenis D-1, dan Juara II Teh Hitam CTC jenis BP-1. “Padahal sebelumnya kami sulit bersaing dari produk pabrik besar lain, baik PTPN maupun kebun swasta,” kata dia.

Pada bagian lain, Ketua PWI Lampung, Wirahadikusumah menjelaskan PTPN VII berhasil mendapatkan keuntungan Rp141 miliar pada 2021. “Kami mengapresiasi dan terus menyemangati BUMN, terutama PTPN VII dalam rangka meningkatkan perekonomian Indonesia di masa pemulihan pasca Covid-19,” kata Wira.

Dia berharap kehadiran PWI Lampung dapat membawa manfaat untuk terus meningkatkan sinergitas. Sehingga ke depan PTPN VII dengan seluruh unit usahanya dapat mencapai target. Pada kesempatan itu, 12 pengurus PWI Lampung mendapat kesempatan menyaksikan langsung kebun teh dan proses pemetikan daun teh di lereng Gunung Dempo. Kemudian, proses pengolahan teh. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *