Bandar Lampung (SL)-Tim gabungan Resmob Tekab 308 Satreskrim Polresta Bandar Lampunga bersama Bhinkantibmas Bhabinsa dan Linmas berhasil menangkap Sutrisno, pria yang diduga dengan gangguan jiwa, yang melukai lima warga satu keluarga di Jalan Pulau, Singkep, Gang Damaido 7 atau Gg Buntu, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandarlampung, Minggu 14 Agustus 2022 malam.
Baca: Orang Gila Ngamuk Belum Tertangkap Lima Korban Wanita dan Satu Anak-Anak Luka Bacok di Kepala
Penangkapan Sutrisno sempat menegangkan, karena Sutrisno sempat melakukan perlawanan. Setelah terdesak, Tim Resmob sigap meriskus Sutrisno, dan kemudian diamankan ke Polresta Bandar Lampung. Sutrisno diamankan di salah satu komplek perumahan.
Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arta Putra, membenarkan timnya berdama.masyarakat berhasil menangkap pria yang diduga alami gangguan jiwa fan melukai warga.
“Sudah berhasil kita amankan. Dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan. Dilakukan penyelidikan mendalam. Kita harus pastikan. Apakah benar yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa atau ada faktor lain,” kata Dennis, Senin 15 Agustus 2022.
Informasi tetangga pelaku menyebutkan, bahwa pelaku memang kerap berlaku aneh. Jika sedang kambuh pelaku kerap berada diatas atap rumah. “Sepertinya bukan memang agak stres. Kadang dia sadar, tapi memang sering naik -naik genteng dan menyendiri, ” kata warga.
Aksi Sutrisno yang tiba tiba menyerang warga RT. bu Erwati, Lk. II Kelurahan Sukabumi menggegerkan warga. Pelaku yang diketahui berkeliaran membawa senjata tajam itu membuat warga Sukabumi panik. Hingga laruta malam, warha fan aparat berpatroli menyisir keberadaan pelaku.
Situasi Kelurahan Sukabumi bakencekam. Pesan berantai untuk tidak keluar dan pengumuman melalui pengeras suara Masjid, bersaut sautan. “Jadi ngeri semaleman bang. Tapi agak tenang denger labar orangnya sudah ditangkap,” katanya.
Sementara para korban lima warga Kampung Rupi, Kelurahan Sukabumi, terdiri dari tiga wanita dua diantaranya ibu rumah tangga, satu remaja, termasuk satu bocah, dan satu pria dewasa, yang satu keluarga. Mereka bernama Aming, Meri, Rafka, Umiyati, dan Nando, dan menjalani perawatan insentif di rumah sakit. (Red)
Tinggalkan Balasan