Pesawaran (SL)-Kilau Pesawaran dengan 1000 destinasi wisata semakin lengkap dengan adanya wisata bonsai yang semakin banyak digemari masyarakat.
1000 bonsai lokal dan impor dari China, Jepang, Belanda dan Inggris merupakan bagian dari koleksi Museum Bonsai yang ada di Dusun Curup Desa Sukajaya Kecamatan Punduh Pidada Kabupaten Pesawaran.
1000 bonsai ini menjadi “lcon” bagi Taman Bunga dan Museum Bonsai, ungkap Saadi Yusuf selaku penasehat Persatuan Penggemar Bonsai lndonesia atau PPBI Pokja (Kelompok Kerja) Punduh Pidada yang di bentuk pada tahun 2021.
Pria penggemar bonsai ini memiliki koleksi umur bonsai 3-18 tahun menambahkan bahwa kami sudah enam kali dalam setahun berpartisipasi pada Pameran Nasional atau Pamnas, seperti di Kebun Raya Liwa atau KRL Lampung Barat, Mesuji, Tubaba, Lampung Tengah, Pesisir Barat, Dan Bandar Lampung.
Pameran skala kabupaten yang biasa disebut Lokal atau Jemur Bareng juga sering kami lakukan, kata Saadi yang memiliki 20 anggota ini.
Taman Bunga dan Museum Bonsai dalam tahapan pembangunan ini dilengkapi dengan fasilitas Villa Kelapa Kembar, Aula Mini kapasitas sampai 200 orang, Swimming Pool, Pemancingan, dan Air Terjun Batu Betapa dengan ketinggian air 4 meter, mengakhiri pembicaraannya.
Umur, akar, ranting, ukuran, top mahkota dan keserasian merupakan penilaian dalam lomba, kata Muri kader tranner bonsai dari Padang Cermin.
Rumus, cara, tehnik bonsai merupakan materi yang perlu diketahui bagi pencita bonsai, pria jangkung dengan warna kulit gelap ini menambahkan.
Bagai mana menyetel pohon merupakan pertanyaan umum bagi pemula, ungkap Muri. Jangan mudah menyerah bagi pendatang baru, pesan Muri.
Bonsai satu komoditi masyarakat yang sifatnya bernilai seni tinggi serta mempunyai nilai ekonomi, kata Ahmad selaku ketua.
Diharapkan masyarakat tidak memandang sebelah mata pencita bonsai karena mempunyai nilai jual yang menjanjikan, kata pria yang biasa di sapa Suparno. (Heny HDL/Red)
Tinggalkan Balasan