UMKM Digitalisasi dalam Akselerasi Menembus Pasar Global

Surabaya (SL)-Festival Ekonomi Syariah Jawa (FESyar) 2022 merupakan rangkaian acara Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF). Festival kali ini merupakan pamungkas dari untaian FESyar Sumatra yang diadakan di Aceh dan Kawasan Timur Indonesia, Makassar.

Festival Ekonomi Syariah Jawa (FESyar) 2022 dengan mengangkat spirit “History of The Great Walisongo” dengan nilai-nilai Islam yang dikemas dalam Hybrid Event.

“Syariah Forum dengan rangkaian Diskusi, Seminar dan Talkshow membahas topik yang sangat relevan saat ini,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto pada pembukaan FEsyar di Surabaya, Kamis 08 September 2022.

Dia menjelaskan, model bisnis Pesantren yang inovatif dan Halal Tourism, peran pesantren dalam ketahanan ekonomi nasional dan sertifikasi pengembangan usaha-usaha halal.

Selanjutnya, Syariah Fair meliputi pemilihan pesantren siswa unggul, Hall of Inspiration UMKM, Showcase UMKM melibatkan 89 UMKM online dan 26 UMKM di Tunjungan Plaza Tiga Surabaya. Kegiatan lainnya, seperti Business Matching, Fashion Show, lomba FESsyar Jawa serta Tabligh Akbar di Masjid Agung al Akbar.

Kemudian, lanjut Budi, ada tiga hal pokok yang mencerminkan kerjasama dan sinergi. Pertama, Go Global dengan program Hilirisasi Produk Halal atau Hilal untuk Pasar Global. Hilirisasi produk rempah fokus pada hilirisasi dari inkubasi sampai ekspor, berkomitmen dengan Global Halal Hub (Agregator) sebagai dukungan pada program Indonesia Spice Up the World (ISUTW).

Kedua, Go Digital dengan program Digitaliztion for Shariah Economic Development (Digest). Meliputi pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI) kepada pesantren yang diwakili oleh Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren), kerjasama Pemasaran, serta e-Commerce. Klinik QRIS, Sosialisasi BI-Fast, dan Perlindungan Konsumen. Penukaran uang Tahun Edar Baru (TE) 2022 ikut menyemarakkan acara ini.

Ketiga, Go Agriculture dengan program Social Partnership for Food Scurity (Shaf) sebagai komitmen bersama bagaiman peran pesantren lebih signifikan untuk mendukung ketahanan pangan nasional yang dilakukan oleh (Majelis Ulama Indonesia (MUI), Pondok Pesantren dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Kegiatan berupa penyaluran wakaf pangan serta budidaya ternak untuk kaum dhuafa. “Acara ini lebih semarak dengan adanya Undian Tabungan Umroh kerjasama dengan Pemda Jawa Timur,” ungkap Budi.

Masih kata Budi, FESsyar Jawa 2022 merupakan kolaborasi Bank Indonesia (BI) dengan Pemda Kabupaten/Kota serta stakeholder sebagai wujud komitmen bersama memajukan ekosistem ekonomi syariah.

Budi berharap, semoga apa yang kita lakukan menjadi ladang amal jariyah dan barokah serta Indonesia pulih lebih cepat bangkit lebih kuat, pungkas Budi.

Diketahui, acara ini meliputi tiga topik utama, yaitu Econoic Inclusion, Halal and Green Life Style dan Digital Economic. (Heny HDL)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *