Bandung (SL)-Sanggar Lingkung Seni Kencana Arum menampilkan tarian tradisional Rampak Kendang dalam acara resepsi pernikahan di Gedung Senbik, Bandung. Minggu, 10 September 2022.
Pimpinan Sanggar, Noneng Rohayati mengatakan, tari Rampak Kendang atau Rampak Gendang merupakan kesenian tradisional khas Jawa Barat dengan filosofi “Guyub” atau kebersamaan dan “Harmonis”. Tari ini diperagakan dalam prosesi Mapag Pengantin yang dipadu dengan tarian Rama dan Shinta. “Kebersamaan dalam semua hal kebaikan, ini filosofinya,” imbuh Rohayati kepada wartawan.
Terkait Sanggar yang ia pimpin, wanita dengan sapaan akrab mamih oneng itu mengaku telah berdiri sejak 1990. “Sanggar kami mengajarkan tarian nusantara serta tarian tradisional mix modern. Sanggar ini juga tampil di beberapa provinsi, seperti Jakarta, Sumatra, Bali, Kalimantan dan lainnya. Kami melatih penari dari semua jenis umur,” paparnya.
Dia berharap agar para pemuda tetap mempertahankan budaya daerah. “Terutama tarian nusantara,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Sanggar Arum, Denny NR, menjelaskan, perpaduan antara tari Rampak Kendang dan Rama Shinta berdurasi kurang lebih 20 menit. “Tapi kalau terpisah, masing-masing sekitar 9 menit,” ucapnya.
Denny menginformasikan alamat sanggar berada di Jalan Cihampelas dan akun IG @kancanaarum_official.
Di tempat yang sama, Awey pemeran Rama menerangkan, tari Rampak Kendang terdiri dari 6 orang personil, tari Rama Shinta 2 orang, sedangkan Pamayung, Lengser serta Tot terdiri dari 10 orang terdiri dari Pria dan wanita. “Lengser bisa juga kita sebut pemandu adat,” ujar Awey.
Dilansir dari indonesiakaya bahwa Kendang atau Gendang merupakan alat musik utama dari pertunjukkan tarian tersebut. Alat musik ini juga merupakan instrumen dalam gamelan jawa.
Berdasarkan pantauan media ini, sekitar sepuluh orang masuk ke panggung, mereka mengenakan kostum yang sama. Orang-orang tersebut kemudian menempati posisi masing-masing di depan alat musiknya. Aba-aba keluar dari salah seorang, lantas alunan musik energik seketika menghentak penonton yang hadir. Pertunjukkan musik itu biasa disebut Rampak Gendang.
Sebagai informasi, Rampak Gendang merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat. “Rampak” berasal dari bahasa sunda yang bermakna serempak atau secara bersama-sama. Jadi rampak gendang bisa diartikan sebagai suatu pertunjukkan gendang yang dimainkan secara bersama-sama. Oleh karena itu, pertunjukkan Rampak Gendang selalu dimainkan oleh dua orang atau lebih.
Diketahui, Gendang atau kendang merupakan alat musik utama dari pertunjukkan Rampak Gendang. Alat musik ini juga merupakan instrumen dalam gamelan jawa, yang berfungsi sebagai pengatur irama. Alat musik pendukung lainnya dalam pertunjukkan, seperti rebab, gitar, dan alat gamelan yang lain. Semua alat musik itu kemudian dipadukan membentuk suatu irama yang energik dan bersemangat.
Belakangan, pertunjukkan Rampak Kendang sering dikolaborasikan dengan kesenian yang lain, seperti tari Jaipong atau dijadikan sebagai pengiring lagu pop. Namun, belakangan ini Rampak Gendang sering dipadukan dengan gamelan Jawa, sehingga menghasilkan sebuah pertunjukkan Rampak Gendang yang berbeda dari biasanya.
Perkembangan kesenian Rampak Gendang tidak hanya sampai disitu, saat ini orang-orang dari luar negeri berdatangan ke Indonesia untuk mempelajari kesenian tersebut. Bahkan salah satu universitas di Amerika membuka mata kuliah kesenian Indonesia, dengan dosen dari Indonesia, yang salah satunya mempelajari tentang kesenian Rampak Gendang.
Kesenian Rampak Gendang merupakan representasi dari kebersahajaan masyarakat Sunda. Di dalam kesenian tersebut kaya akan nilai-nilai filosofis, mencerminkan masyarakat Sunda yang guyub dan harmonis berlandaskan sifat-sifat kegotong-royongan dan keceriaan. Satu lagi kekayaan nusantara bernilai dunia yang harus kita jaga dan lestarikan. (Heny HDL)
Tinggalkan Balasan