Jakarta (SL)-Pemerintah menginginkan International E-Prix Circuit (JIEC) Formula E dapat menaikkan status Kota Jakarta setara kota-kota besar di dunia. Selain itu, adanya sirkuit balapan tersebut salah satu strategi meningkatkan kunjungan turis, kebangkitan ekonomi dan kampanye energi hijau (Green Energy).
“Pemerintah DKI Jakarta mendatangkan Kejuaraan Dunia Formula E, agar status Jakarta sejajar dengan kota-kota dunia,” kata Vice President Infrastruktur dan General Affair OC Jakarta E-Prix, Irawan Sucahyono kepada sinarlampung.co melalui telepon. Selasa, 20 September 2022.
Arsitek Jakarta E-Prix itu juga menerangkan, Sirkuit didesain sesuai dengan ketentuan FIA untuk Balap Formula E dengan sertifikat 3E. Ia menerangkan, sirkuit memiliki panjang 2,4 kilometer, lebar 12 meter dan 18 tikungan serta trek lurus 600 meter (2.000 ft).
Irawan menambahkan, keberadaan Formula E Jakarta dengan perbaikan lingkungan menjadi pemicu peralihan kendaraan dari bahan bakar ke listrik. “Ini menjadi perubahan global dalam rangka sustainability. Tentu tujuannya untuk langit biru di Jakarta,” ujarnya.
Kemudian, lanjut Irawan, sirkuit juga menjadi bagian dari sarana olahraga balap di Jakarta. Selain Formula E, sirkuit juga menjadi wadah olahraga motorsport. “Sircuit multifungsi, bisa digunakan untuk olahraga sepeda, duathlon, konser musik, pameran dan lain-lain,” ungkap dia
Dia berpesan, agar generasi muda indonesia dapat menjadikan keberadaan sirkuit peluang prestasi dalam ajang balap.
Lebih lanjut, kata Irawan, media masa berperan luar biasa terhadap pencapaian Formula E di Jakarta, sehingga menjadi pemberitaaan terbanyak di dunia dibanding negara-negara lain.
“Kebetulan momen lomba Formula E kemarin, menjadi awal kembalinya wisatawan manca negara ke Indonesia. Sehingga prosedur di bandara kembali normal dan pariwisata kita menjadi pulih,” tutup irawan. (Heny HDL)
Tinggalkan Balasan