Demi Loloskan Menantu dan Anaknya PPPK, Kepsek SDN 93 Krui Manipulasi Dapodik dan Diketahui Dinas?

Pesisir Barat (SL)- Angin segar yang dihembuskan Pemerintah kepada guru honorer melalui pengangkatan pegawai non PNS yaitu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) diduga di ciderai oleh oknum Kepala sekolah (Kepsek) SD Negeri 93 Krui, Pekon Kota karang Kecamatan Pesisir Utara.

Demi meloloskan anak dan menantunya agar bisa ikut dalam seleksi kompetensi PPPK guru honor. Kepsek SDN 93 Krui diduga telah sengaja memanipulasi Data Pokok Pendidikan (Dapodik) masa kerja honorer anak dan menantunya yang bekerja di sekolahan yang ia pimpin, Jumat 7 Oktober 2022.

Berdasarkan keterangan dari masyarakat setempat yang ingin identitasnya dirahasiakan mengatakan, jika masa kerja guru honor atas nama Vera Gustina yang merupakan anak kandung dari Kepsek itu diduga baru berjalan kurang lebih 4 tahun namun terdata di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Disdikbud) Pesisir Barat tercatat sudah berjalan 11 Tahun

“Setahu kami masyarakat disini, Vera Gustina anaknya kepsek itu baru empat tahun ini dia jadi guru honor, tapi kalo memang benar dalam data laporan masa kerja yang dibikin oleh ibuk nya selaku Kepsek sudah sebelas tahun. Itu kan aneh dan nggak masuk akal, soalnya kami masyarakat disini tau persis kapan vera itu mulai jadi guru honor di sekolah ini,”jelas narasumber tersebut.

Dan yang lebih mencengangkan lagi Rosi Ariandara yang sama sekali belum pernah menjadi guru honorer namun di data sudah honor selama 5 Tahun di SDN 93 Krui. Padahal sepengetahuannya dan masyarakat setempat belum pernah sekalipun melihat Rosi Ariandara masuk baik sebagai guru pengajar maupun bekerja sebagai yang lainnya di sekolah tersebut.

“Yang kami tahu tidak pernah menantunya itu honorer di SDN 93 ini, baik mengajar ataupun yang lainnya. Kalo di datanya sudah 5 tahun seperti itu luar biasa beraninya,? apa nggak udah keterlaluan kalau sudah seperti itu,”ungkapnya.

Jika dugaan manipulasi data itu benar terjadi, dirinya berharap agar dinas terkait bisa segera mengambil sikap tegas. “Ya tentu berharap dinas terkait tegas kalau dugaan itu benar, tentu kan hal yang begitu merugikan guru honorer lainnya yang memang benar layak,”tutupnya.

Dilain sisi, saat dikonfirmasi Kepsek SDN 93 Krui membenarkan dan mengakui dugaan manipulasi data tersebut. Menurutnya tindakan itu hal yang masih wajar, sebab selain dirinya masih banyak kepsek lain yang melakukan hal seperti itu dan dirinya telah melakukan kordinasi baik kepada pihak dinas maupun kepada Kepsek SDN Negeri 93 krui yang menjabat sebelum dirinya.

“Ya itu betul, tapi saya sudah kordinasi kepada kepsek yang sebelumnya, berkasnya Vera juga sudah ditanda tangani pak Farudin dan saya juga sudah kordinasi dengan dinas. Nggak apa-apa kan karena yang lainnya juga seperti itu juga,”ungkapnya.

Namun anehnya, Kepsek SDN 93 Krui meminta informasi dan pengakuan dirinya jangan beritakan dan tanpa rasa malu, Kepsek justru mengatakan dengan media tidak memberitakan maka bentuk pertolongan anaknya itu kedepan bisa lolos dan di terima jadi PPPK.

“Tapi tolong masalah ini nggak usah di perpanjang, nggak usah diberita-beritakan saya minta tolong betul, tolonglah saya mudah-mudahan berkat pertolongan kamu orang anak saya itu bisa lolos dan di terima jadi PPPK,” mintanya Kepsek SDN 93 Krui tersebut. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *