Tulang Bawang (SL)-Proyek Pembangunan Peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Rawa Jitu SPP IPIL Kabupaten Tulang Bawang yang dikelola oleh Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWSMS) Provinsi Lampung yang bocor saat uji coba ternya bernilai Rp97,8 miliar.
Baca: Masyarakat Protes Pengerjaan Proyek Daerah Irigasi Rawa Dirawajitu Berkualitas Buruk
Baca: Proyek Peningkatan Daerah Irigasi Rawa Yang Dikerjakan Oleh PT. Indo Bangun Group Terkesan Asal Jadi
Proyek milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jendral Sumber Daya Air itu, dikerjakan oleh PT Indo Bangun Group dengan nomor kontrak HK.02.03/03/SNVT.PJPA MS/IRAIII/2020 tertanggal kontrak 23 Desember 2020 dengan waktu pekerjaan 480 hari kalender, dan hingga kini pekerjaannya belum selesai. Padahal semestinya berdasarkan kontrak pekerjaan peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Rawa Jitu SPP Ipil itu selesai di bulan April 2022 lalu.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung Ir Alexander Leda ST,MT melakukan peninjauan langsung pekerjaan peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) Rawa Jitu SPP IPIL di Kabupaten Mesuji dan Tulang Bawang untuk mendapatkan gambaran faktual seputar kegiatan peningkatan Daerah Irigasi Rawa (DIR) disana, Rabu 13 Oktober 2022.
Dalam kunjungannya, Alexander Leda didampingi Kepala Bidang OP SDA Mesuji Sekampung Sudarto ST,MT, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Achmad Samudra ST,MT, PPK Irigasi dan Rawa III Mesuji Sekampung Heru Agus Sudarmanto ST,MT.
Dalam diskusi Alexander Leda menyampaikan harapan agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu, tepat mutu dan tepat fungsi. Dan meminta untuk pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan bukan hanya kualitas fisik saja tapi kualitas administrasi, kerapihan, estetika juga perlu diperhatikan sehingga setiap bangunan bukan hanya kuat fisik tapi juga indah.
Fakta dilapangan kualitas pembuatan saluran air yang sangat buruk. Terlihat jelas bangunan bocor, dan retak pada saluran air yang dicetak dan terpasang. Selain kualitas kontruksi yang dinilai buruk, pekerjaan peningkatan DIR Rawa Jitu SPP Ipil, yang hampir habis masa waktu namun hingga kini pembanguan irigasi itu baru mencapai sekira 70%.
Pimpinan Proyek PT Indo Bangun Group, Khoirul Alung, mengklaim jika pekerjaan tersebut telah mencapai 90%. “Ada adendum sampai akhir tahun 2022. Mudah-mudahan sampai akhir tahun 2022 ini pekerjaan selesai,” katanya.
Menurutnya, banyak kendala di lapangan yang menjadi penyebab terjadi kendala lambatnya pekerjaan. “Terutama faktor cuaca. Kita kesulitan mengangkut material ke lokasi. Selain itu juga terkendala sulitnya sosialisasi kepada masyarakat terkait akan dibangunnya irigasi ini,” jelasnya.
Pihak konsultan pengawas yakni PT Innako dan PT Reka Patria Internusa KSO belum dapat dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut. Saat didatangi di kantor perwakilan meski terdapat staff yang berada di kantor namun enggan memberikan keterangan. (Red)
Tinggalkan Balasan