Jakarta (SL)-Polda Jawa Timur menjbloskan enam tersangka terkait Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan total 135 orang. Penahanan dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan tambahan.
“Hari ini penyidik memanggil 6 orang tersangka dan satu orang tersangka baru hadir sore hari ini. Dan dari tim penyidik melakukan pemeriksaan tambahan terhadap keenam tersangka tersebut, masih berproses. Selesai nanti pemeriksaan tambahan, keenam tersangka tersebut oleh penyidik langsung dilakukan penahanan,” kata Kadiv Humas Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Senin 24 Oktober 2022.
Keenam tersangka tersebut adalah AHL sebagai Dirut LIB), AH sebagai Ketua Panpel, SS sebagai security officer, Wahyu SS sebagai Kabag Ops Polres Malang, H sebagai Deputi 3 Danyon Brimob Polda Jatim, dan BSA sebagai Samaptha Polres Malang.
Dedi mengatakan 6 tersangka tersebut ditahan di Mapolda Jawa Timur. Statusnya mereka sekarang sudah menjadi tahanan. “Penahanan langsung dilaksanakan di Reskrim Polda Jatim,” ujarnya.
Korban Jadi 135 Orang
Seorang Suporter Arema FC, Aremania, Farzah Dwi Kurniawan dikabarkan meninggal dunia. Ia menjadi korban tewas Tragedi Kanjuruhan ke-135. Kabar duka itu dibenarkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr Husnul Muarif. Ia menyebut Farzah meninggal Minggu 23 Oktober 2022 malam. “Benar atas nama pasien F,” kata Husnul saat dikonfirmasi wartawan Senin 24 Oktober 2022.
Husnul mengaku belum mengetahui penyebab Farzah meninggal. Menurutnya, almarhum sempat dirawat di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Malang. “Untuk penyebab saya belum dapat informasi,” ujarnya.
Sebelum meninggal, Farzah Aremania asal Sudimoro itu disebut sudah dirawat di RSSA Malang selama 23 hari. Dengan kepergian Farzah, maka korban tewas Tragedi Kanjuruhan Bertambah menjadi 135 jiwa.
SEbelumnya, korban bernama Andi Setiawan, warga Kampung Baru, Malang. Dia dirawat intensif di rumah sakit selama dua pekan. membuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Syaiful Anwar (RSSA) dan ondisinya kritis dan terus memburuk. Andi menjadi korban yang ke 133.
Humas RS dr Syaiful Anwar, Donny Iryan Vebry Prasetyo membenarkan kabar meninggalnya Andi. “Andi meninggal pukul 13.20 WIB. Saat ini, rumah sakit masih mempersiapkan pemulangan jenazah,” kata Donny Irsyan.
Tragedi Kanjuruhan terjadi setelah laga Liga 1 antara Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober kemarin. Ratusan suporter berebut keluar setelah aparat keamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun. Polisi telah menetapkan 6 tersangka atas tragedi tersebut.
Total korban Tragedi Kanjuruhan adalah sebanyak 708 orang dengan 133 meninggal dan 575 luka-luka. Dari korban luka-luka itu, 507 luka ringan, 45 luka sedang, dan 23 luka berat. (Red)
Tinggalkan Balasan