Lampung Barat (SL)-Jalan Lingkar penghubung Jalan lingkar Pekon Mutar Alam terputus total, akibat longsor dan jalan amblas di Pekon (Desa) Mutar Alam, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat. Akse kendaraan hingga pejalan tidak bisa meintas, Senin, 24 Oktober 2022.
Longsor saat hujan deras itu juga merusak tiga rumah warga milik Suryadi (48), Romyani (45) dan Jamsah Abadi (40). TIga rumah itu rusak parah dan dipastikan tidak bisa di tempati kembali pemilik rumah. Warga berharap pemerintah Lampung dapat segera mengambil tindakan, hingga warga tidak kesulitan.
Bhabinkamtibmas Polsek Sumber Jaya bersama warga bergotong royong guna mengantisipasi dampak yang lebih buruk, karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi. Mereka membangun siring menggunakan seng, dan mengimbau warga pengguna jalan untuk tidak melintas.
Proyek Resapan Air Drainase JPN Picu Banjir di Batubrak

Sementara hujan lebat juga mengakibatkan banjir di dan menggenangi belasan rumah warga di Jalan Lintas Sumatera di Pemangku 3, Pekon Kembahang, Kecamatan Batubrak, Kabupaten Lampung Barat. Senin 24 Oktober 2022. Terdata awal ada 15 rumah warga tergenang.
Tinggai genangan air mencapi sekitar 50 Centimeter (cm) atau selutut orang dewasa. Air berasal dari luapan saluran drainase yang tak kuat menampung debit air dari hulu ke hilir.
“Banjir itu terjadi ditengah guyuran hujan deras yang berlangsung dari siang hingga sore hari. Salah satu pemicunya pembangunan resapan pada saluran drainase milik Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN),” kata Nusirwan, warga terdampak banjir.
Karena itu, kata Nusirwan, warga berharap itu segera di selesaikan. “Harapan kami pihak Satker PJN dapat segera menyelesaikan pembangunan resapan air di wilayah ini, dengan begitu mudah-mudahan banjir dapat teratasi,” harapnya.
Peratin Kembahang Donal Hentrisa membenarkan bahwa ada sekitar 15 rumah terdampak banjir di wilayah tersebut. “Ya ada sekitar 15 rumah yang tergenang, ketinggian air mencapai sekitar 40-50 CM, warga juga sudah menyampaikan agar terkait bencana ini Satker PJN bisa mempercepat penyelesaian pembangunan resapan air di wilayah itu, dengan begitu bisa kita lihat apakah banjir ini tertanggulangi dengan upaya yang dilakukan,” katanya.
Menanggapi itu Satker PJN PPK 2.3 Batas Provinsi Bengkulu -Sp.Gunung Kemala Padang Tambak, Joko Wisargo, melalui koordinator pelaksana teknik Rusmadi Gani, menyatakan bahwa upaya penanganan sudah dilakukan mulai dari normalisasi saluran drainase hingga membangun resapan air di sejumlah titik.
Terkait banjir yang terjadi, itu karena faktor tingginya curah hujan yang membuat debit air meningkat signifikan dan tidak diimbangi dengan daya serap tanah dan daya tampung saluran drainase. “Secara teknis upaya penanganan sudah maksimal, hanya saja masih ada beberapa item pekerjaan yang belum terselesaikan. Namun kami pastikan malam ini petugas akan turun meninjau lokasi dan secepatnya akan kita tindaklanjuti,” katanya. (Red)
Tinggalkan Balasan