Pesawaran (SL)- Selalu menjadi langganan banjir namun tidak pernah mendapatkan perhatian dari Pemerintah dan Wakil Rakyat, sejumlah pemuda-pemudi Desa Tanjung Rejo dan ormas WN 88 unit 13 Kabupaten Pesawaran saat turun kelokasi banjir dan melihat kondisi tanpa perhatian hingga megundang aksi protes dengan membuat petisi, Rabu 26 Oktober 2022.
Saat dilokasi banjir bersama sejumlah Pemuda-Pemudi desa Tanjung Rejo, Ketua WN 88 Kabupaten Pesawaran Faqih Fahrozi mengatakan terendam selama 4 hari, warga desa Tanjung Rejo Kecamatan Way Khilau yang berada di Dusun Way lipang merasa dianak tirikan oleh Pemerintah dan Wakil Rakyat.
Menurut Faqih, dirinya sebagai putra daerah Way Khilau merasa kecewa atas tebang pilih dari Pemerintah dalam memperhatikan para korban musibah banjir.
“Karena tidak ada perhatian sama sekali terhadap warga Desa Tanjung Rejo, khususnya dusun Way Lipang yang sudah empat hari empat malam terendam banjir. Sedangkan dibeberapa desa lain yang banjirnya tidak seberapa ada perhatian khusus dari pemerintah,” ketusnya.
Masih kata Faqih, dirinya bersama Anggota WN 88 dan para Pemuda-Pemudi Desa Tanjung Rejo, akan meminta hearing dengan Pemerintah Daerah dan Wakil Rakyat untuk meninjau langsung lokasi banjir ini.
“Kami minta, jangan hanya meninjau tapi berikan solusi agar kedepannya tidak ada lagi banjir di Way Lipang ini. Selama ini tidak ada tindakan sama sekali dari pemerintah baik itu menormalisasi sungai, atau membuatkan talud yang tinggi dan membetonisasi jalan ini. Jadi kami minta agar ada solusi dari Pemerintah,”ujar Faqih.
Senada, Ketua Pemuda Desa Tanjung Rejo Ikbal Khomsi juga mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada pemerintah dan Perwakilan Rakyat yang menutup mata dengan adanya Musibah banjir yang ada di desanya.
Dampaknya, Ikbal khomsi dan sejumlah pemuda-pemudi Desa Tanjung Rejo Kecamatan Way Khilau, pada Rabu sore 26 Oktober 2022 melakukan aksi Protes dengan satu gerakan yang disebut “Petisi Pemuda-pemudi Desa Tanjung Rejo dan Masyarakat Way Khilau yang meminta kepada Pemerintah daerah untuk menormalisasi Sungai Way lipang dan membangun ruas jalan Kubu Batu Gunung Sari.
“Mana bentuk keperdulian dari 3 wakil rakyat yang berasal dari Kecamatan Way Khilau, melihat penderitaan kami saat ini. Selama empat hari empat malam kaki kami terendam, bahkan jiwa kami juga ikut terendam. Mana rasa peduli kalian kepada kami.Kalian hanya datang kepada kami saat ingin dipilih, kalian datang kepada kami saat ingin mendapatkan kursi.Coba kalian tengok dibelakang sana, ada beberapa rumah yang terendam dan bahkan tidak bisa untuk memasak karna air masuk kedalam rumah. Mana empati kalian”, Ujar Ikbal berapi-api dalam aksi Petisi itu.
“Bila hal ini tidak ditanggapi oleh pemerintah daerah kami akan gelar Aksi ke dinas Pemerintahan Kabupaten Pesawaran”, kata Ikbal.
Diketahui, hujan yang tiada henti mengguyur Kabupaten Pesawaran beberapa hari ini mengakibatkan terjadinya musibah banjir di beberapa kecamatan di Kabupaten Pesawaran dan salah satunya adalah Desa Tanjung Rejo.
Dampak dari banjir itu sangat dirasakan oleh Warga dan para pengguna jalan, karena air menggenangi pemukiman dan jalan raya, sehingga mengakibatkan mogoknya kendaraan yang mencoba menerobos terutama kendaraan roda dua dan menghambat aktivitas warga untuk bekerja.
Selain itu, wargapun merugi akibat banjir beberapa hari warga tidak bisa beraktifitas dan juga lahan pertanian mereka terendam banjir. Sehingga warga yang diwakili para pemuda-pemudi itu berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Pesawaran dapat memberikan respon positif. (Red)
Tinggalkan Balasan