Lampung Selatan (SL)-Banjir hebat yang melandan tiga daerah di Kecamatan Lampung Selatan, tidak hanya merusak pemukiman warga hingga lahan pertanian. Tetapi juga merenggut nyawa empat warganya di Kecamatan Sidomulyo, Candipuro, dan Kecamatan Katibung, Kamis-Jum’at 27-28 Oktober 2022.
Dua korban tewas pertama dua remaja, yang sedang asik swa foto didepan rumahnya daerah pinggiran sawah yang terseret arus banjir, Halima (14) dan Romla (12), warga Dusun Sukamandi, Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo. Kemudian di Kecamatan Candipuro, dua pria baya warga Dusun Tasik, Desa Banyumas, Kecamatan Candipuro yakni Royani (49) dan Madarif (57) yang hanyut terbawa arus saat mencari ikan saat banjir.
Royani ditemukan lebih awal dengan kondisi meninggal dunia oleh tim SAR Gabungan, Jumat 28 Oktober 2022. Sementara Madarif, juga warga Dusun Tasik Desa Banyumas, Candipuro, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada Sabtu 29 Oktober 2022. Tim SAR Gabungan akhirnya menemukan Madarif pada hari ke 3 pasca banjir landa Dusun Tasik Desa Banyumas. Sekitar pukul 06.38 WIB pada radius dua km dari lokasi kejadian.
Banjir Lampung Selatan merendam sebanyak 697 rumah yang ditinggali oleh kurang lebih 697 KK. Banjir telah menyebabkan dua rumah rusak berat dan dua rumah rusak sedang. Selain itu ada 1 rumah ibadah terdampak, dua jembatan rusak dan dua titik tanggul jebol. Sebanyak 200 warga terpaksa harus mengungsi.
Sebagai upaya percepatan penanganan bencana banjir tersebut, tim gabungan dari BPBD Kabupaten Lampung Selatan bersama unsur TNI/Polri, basarnas, relawan dan komponen lainnya terus berupaya untuk penyelamatan korban. Di samping itu, tim gabungan juga terus berpatroli untuk monitoring dan pendataan lebih lanjut, bergotong-royong membersihkan puing. Kondisi saat ini air masih menggenangi di beberapa titik dan cuaca terpantau mendung berawan.
Bupati Lampung Selatan bersama jajaran, juga melayat ke rumah orang tua Halima (14) dan Romla (12) yang meninggal dunia karena terseret arus banjir. “Jadi ini ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan, berupa paket sembako dan alas karpet. Mudah-mudahan ini dapat membantu meringankan beban warga yang terkena bencana,” kata Nanang Ermanto, Jumat 28 Oktober 2022.
Nanang Ermanto juga meminta kepada aparatur desa yang wilayahnya terdampak banjir, untuk berkoordinasi terkait penanganan warga yang terdampak. Selain itu, koordinasi juga dilakukan dengan pihak PLN Ranting Lampung Selatan, antisipasi adanya aliran arus pendek, diakibatkan konsleting jaringan listrik karena terendam air.
“Jangan sampai nanti ada korsleting listrik, lalu ada korban lagi. Jadi saya minta untuk pihak PLN untuk tanggap mengatasi hal tersebut, termasuk untuk segera dihidupkan kembali listrik yang sempat terputus,” ujar Nanang Ermanto.
Nanang Ermanto juga meminta masyarakat, agar musibah ini menjadi pelajaran untuk semua, bagaimana pentingnya menjaga alam dan lingkungan. Musibah tidak akan pernah tahu kapan akan datang, akan tetapi semua harus memiliki tanggung jawab dan kesadaran penuh, untuk bersama-sama menjaga alam dan lingkungan sekitar. (Juniardi/red)
Tinggalkan Balasan