Guru Pahlawanku Refleksi Peringatan Hari Pahlawan

Bandarlampung (SL) – Ada yang istimewa di setiap tanggal 10 Nopember yang diperingati sebagai hari pahlawan. Karena seseorang pasti punya sosok pahlawannya masing-masing. Setiap pahlawan tentu meninggalkan jasa yang sangat besar untuk apa yang diperjuangkannya. Meski perjuangannya terkadang tidak masuk dalam catatan sejarah. Sosok pahlawan punya visi yang besar dalam berkontribusi memikirkan kebaikan suatu hal yang ada di luar dirinya hingga terkadang lupa pada kebutuhan dirinya sendiri.

Pahlawan bisa siapa saja, tidak selalu sosok yang punya kontribusi ke dunia atau negara. Pahlawan bisa seorang bapak, seorang ibu, seorang guru, teman, siapa saja yang iklhas berkontribusi dalam hal kebaikan dan keafiatan.

Pahlawan berasal dari bahasa Sansekerta phala yang berarti hasil atau buah. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pahlawan dimaknai sebagai orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, pejuang yang gagah berani.

Dari kacamata sejarah begitu banyak pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan untuk terbebas dari penjajahan, mungkin lebih banyak dari yang kita ketahui. Mereka bahkan rela mengorbankan harta benda, tenaga bahkan nyawa sekalipun.

Mereka tidak menuntut dihargai atau disanjung sanjung bagi mereka kemerdekaan untuk anak cucu lebih penting dari sekedar simbol penghargaan.

Namun demikian, bagaimana dengan zaman sekarang, apakah nilai-nilai perjuangan itu masih membekas dalam sanubari setiap warga negara, Kita butuh refleksi dan evaluasi apa yang dapat berikan untuk bangsa ini, atau hanya sebagai air yang mengalir begitu saja tanpa memberikan kesuburan dan kehidupan yang ia lewati.

Guru Pahlawanku
Menjadi seorang tenaga pendidik (guru) menyenangkan dan penuh tantangan. Guru dituntut profesional sesuai dengan profesinya, seorang guru harus bisa menempatkan sesuatu pada tempatnya. Seperti masalah pribadi dan perkejaan di sekolah menjadi guru adalah pahlawan tanpa asa ia mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

Betapa mulianya jadi seorang guru, betapa pedulinya ia kepada anak didiknya. Bahkan terkadang ia rela mengesampingkan kepentingannya demi memberikan ilmu pengetahuannya kepada muridnya.
Sebagai guru menyadari bahwa pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya.

Pendidikan adalah tempat persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat. Demikian Ki Hajar Dewantara menuturkan, beliau juga memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan.

Pendidikan menciptakan ruang bagi murid untuk bertumbuh secara utuh agar mampu memuliakan dirinya dan orang lain (merdeka batin) dan menjadi mandiri (merdeka lahir). Kekuatan diri (kodrat) yang dimiliki, menuntun murid menjadi cakap mengatur hidupnya dengan tanpa diperintah oleh orang lain.

Di tengah majunya ilmu pengetahuan dan tekhnologi menjadi seorang guru harus terus belajar mengikuti perkembangan zaman. dengan maraknya handphone dan gadget dengan teknologi tinggi yang sangat memungkinkan siswa atau murid melakukan tindak kejahatan melalui dunia internet.

Peran guru diharapkan mampu membina, mendidik membentuk manusia yang berkarakter, memiliki budi pekerti yang tinggi. Jangan pernah terjadi lagi ada guru yang melakukan tindakan amoral. Dan tak ada lagi guru yang melakukan kekerasan pada siswa baik secara fisik psikis, ataupun seksualitas, karena banyak sekali berita kriminal yang menyiarkan bahwa ada seorang guru yang melakukan kekerasan kepada anak didiknya.

Seorang guru bukanlah hal yang mudah karena imbasnya tak hanya di dunia saja juga diakhirat, jika mengajar kebaikan maka imbalannya juga kebaikan.

Herimirhan, S.Ag M.Pd
Guru PAI SMP Lazuardi Haura Global Compassionate

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *