Lampung Selatan (SL)-Proyek Nasional (Pronas) Konstruksi Tanggul Pengaman pesisir pantai di Lampung Selatan diduga kuat menggunakan material tidak sesuai spesifikasi alias abal-abal. Dugaan ini diperkuat dengan adanya sejumlah material tanah dan batu kecil yang terdapat pada bagian tanggul.
Dalam hal ini PT. Surya Citra Wira Adi Kencana selaku pelaksana diduga mengerjakan proyek tersebut asal jadi, karena mengejar target. “Ada yang menggunakan tanah, dan batu kecil pada bagian tanggul,” ucap salah satu tokoh masyarakat setempat yang tak ingin disebutkan namanya. Rabu, 23 November 2022.
Sumber ini mengatakan, batu yang digunakan awalnya dipasok dari salah satu suplier, yaitu PT. Hana. Di mana saat itu, material diangkut dari tambang batu yang beralamat di daerah Kalianda Bawah. Namun saat berlangsungnya pengerjaan ketersediaan Batu dari daerah tersebut habis.
Karena material habis, pemborong melalui PT. ONT mengambil ke Bulok Kecamatan Sidomulyo. Meski izin PT. ONT telah dicabut alias habis izin, masih sempat mensuplai material saat proyek berlangsung.
Parahnya lagi, saat pekerjaan ini hampir selesai, pihak pemborong diduga memasok tanah timbunan yang berlokasi di Lampung Permai, Desa Taji Melela melalui CV. Ajoya Lampung Group yang juga izinnya masih diragukan.
“Kalau hanya rekomendasi kita juga bisa. Tapi izin resmi pihak terkaitnya mana. Sehingga jelas, kuat dugaan sudah menyalahi aturan, baik pada konstruksi maupun izinnya,” kata dia.
Sementara itu, terkait dugaan material yang tidak sesuai spesifikasi, kuasa Direktur pelaksana PT. Surya Citra Adi Kencana, Subarin saat dihubungi via WhatsApp mengatakan tidak tahu persis soal tanah uruk atau tanah timbunan tersebut. “Ketemu saja dengan BH (Bang Hamid, red), soal tanah uruk ya, kalau gak angguran ketemu BH entar takut salah,” kata Suabrin, Rabu malam pukul 20.19.
Terpisah, Mangsur Uung pimpinan proyek, Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji Sekampung (BBWS) kegiatan Pronas kontruksi tanggul pengaman di pesisir Pantai Kalianda, Lampung Selatan hingga berita ini diterbitkan belum dapat dimintai komentar terkait informasi di atas.
Diberitakan sebelumnya, PT Optima Nusa Tujuh (ONT) kedapatan memasok material batu ke lokasi Pembangunan Pengaman Pantai Kalianda (Pantai Boom). Hal ini terkuak setelah sejumlah pengendara dumptruk fuso diketahui membawa material batu bolder berhenti di depan Masjid Agung di Jalan Lintas Sumatera.
Saat dihampiri, salah satu pengemudi mengaku sedang menunggu jemputan untuk menuju lokasi Kegiatan Pembangunan Pantai Boom. “Kami disuruh nunggu di depan Masjid Agung sini, katanya nanti akan dijemput pihak pemesan batu. Katanya sih harus lewat Simpang Fajar,” ujarnya, Senin, 08 Agustus 2022.
Menurut pengemudi tersebut, batu bolder tersebut berasal dari PT. ONT di Desa Bulok Kecamatan Kalianda. “Masuknya sebelah kiri, sebelum pertigaan Sidomulyo (Kotadalam). Kalau batu punya PT ONT, kalau kami hanya mengantar pesanan,” tambahnya lagi. (Red)
Tinggalkan Balasan