Lembaga Garuda Sakti Soroti Realisasi Dana BLUD UPT Puskesmas Rantau tijang

Tanggamus ()- Setelah beberapa kali tim media hendak mengkonfirmasi tentang realisasi Pengelolaan dan penggunaan anggaran dana BLUD di UPTD Puskesmas Rantau tijang, kecamatan Pugung, Tanggamus, pada kesempatan ini Vera Lesmana .SKm selaku KUPTD di dampingi kepala TU, Bendahara dan pejabat kesling bersedia untuk di konfirmasi. (Senin, 6 Desember 2022).

Diketahui pagu anggaran BLUD tahun 2021 sesuai SIPD di UPTD Puskesmas Rantau tijang sebesarnya kurang lebih 1,5 Milyar yang di benarkan kepala TU, namun hal ini di sangkal oleh bendahara, karena dana BLUD yang mereka terima hanya 1 milyar.
” Ya memang menurut SIPD sebesar 1,5 Milyar tapi riil yang terealisasi hanya 1,017 milyar itupun termasuk Silpa tahun 2020 sejumlah kurang lebih 123 juta,” terang Bendahara.

Masih menurut keterangan bendahara dari dana BLUD yang terealisasi di bagi menjadi 3 bagian
“Dari total 1,017 milyar itu 60% untuk jasa pelayanan, 20% untuk operasional dan 20% untuk obat, BLHP dan belanja alkes. Ditahun 2021 kita banyak belanja di alkes karena covid yang nominalnya lebih besar, 600 sekian untuk Jasper, jasa medis yang bekerja sama dengan BPJS,” imbuh bendahara yang di saut oleh KUPTD.

Pada tahun 2021 UPTD Puskesmas Rantau tijang membeli obat senilai hampir 50 juta
“Untuk obat kami sudah dapat dari dinas kesehatan dan akan membeli di luar jika si dinas tidak ada stoknya, semua obat yang ada habis terpakai dalam tahun anggaran bahkan bisa kurang dan kami anggap sesuai dengan estimasi pasien kita yang per bulannya mencapai 7000 orang baik di dalam puskesmas ini ataupun di luar (pustu-pustu dan posyandu-posyandu). Lebih jelasnya tanya ke bagian obat disini saya sebagai bendahara hanya membayar sesuai ajuan mereka” Terang bendahara dan Vera.

Sementara untuk anggaran perjalan dinas Ditahun 2021 ditiadakan karena adanya covid namun tetap di anggarkan dengan alasan agar dana tersebut dapat di pergunakan.

Dan untuk penanganan limbah B3 sendiri bagian Kesling hanya menyodorkan lembaran SOP penanganannya kepada tim media dan setelah di cek TPSnya ternyata tidak sesuai dengan lembaran SOP nampak rong sampah limbah terletak di luar TPS.
” Ya kami menyadari ini tidak sesuai mungkin tahun depan kami akan menganggarkan untuk TPS yang layak dan ini belum ada ijin dari dinas lingkungan hidup, sudah seperti ini keadaanya semenjak saya masuk,” terangnya

Menanggapi pernyataan-pernyataan tersebut ketua lembaga Garuda Sakti DPW Lampung supriyansyah, SH menduga telah banyak terjadi kejanggalan pada realisasi pengelolaan dan penggunaan dana BLUD di UPTD Puskesmas Rantau tijang.
“Kami melihat adanya kejanggalan pertama adanya perbedaan yang sangat mencolok antara pagu di DPA dan realisasi penerimaan dana BLUD yang mencapai 500 juta, sementara di tempat lain walaupun ada tidak sebanyak itu, pada pengadaan obat-obatan kami juga dapat melihat secara tidak langsung adanya peran dinas kesehatan dalam pengkondisian di seluruh Puskesmas yang ada dan dalam analisa kami ratusan ribu butir obat itu dapat habis dalam satu tahun anggaran dan apakah mungkin dokter maupun nakes mampu menangani pasien sebanyak 7 ribuan per bulannya di jam kerja,” jelasnya usai melakukan konfirmasi.

Dikatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dan mengkonfirmasi terkait adanya kejanggalan yang ada di UPTD Puskesmas Rantau tijang dengan inpektorat, dinas kesehatan dan dinas lingkungan hidup.

” Mereka Lo yang mengatakan semua kegiatan yang telah terlaksana di tahun 2021 sudah di evaluasi oleh inpektorat dan BPK, menurut mereka itu sudah sesuai karena tidak adanya temuan pelanggan dalam perealisasian dana BLUD, terkait adanya dugaan pengkondisian oleh dinas kesehatan pun kami akan mengkonfirmasi lebih lanjut dan tentunya disini juga kami akan mempertanyakan kepada DLH

terkait perijinan lingkungan, tidak menutup kemungkinan kami akan lanjutkan ke APH untuk pelaporan menyusul,” pungkasnya.(Wisnu)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *