Satpol PP Metro Sidak Hotel Aidia dan Kost Lintang Soal Pelanggaran DAS

Kota Metro (SL)-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Metro melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke Hotel Aidia dan kost Lintang untuk menindaklanjuti dugaan pelanggaran Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikeluhkan warga selama ini, Selasa, 20 Desember 2022.

Plt Kepala Satpol PP Kota Metro, Jose Sarmento menjelaskan, berdasarkan hasil Sidak, Hotel Aidia dan kost Lintang diduga memang melakukan pelanggaran yaitu membangun di atas saluran irigasi.

“Tadi setelah kita cek memang ada dugaan pelanggaran ya, baik Hotel Aidia maupun kost Lintang karena memang membangun di atas aliran irigasi. Kita sudah ketemu sama pemilik kost lintang dan untuk pihak hotel kita juga sudah menyuratinya,” ucap dia usai sidak.

Mengenai sanksi yang akan dikenakan dan solusi ke depannya, kata Jose, pihaknya akan melaporkan ke Wali Kota Metro yang nantinya dirapatkan bersama tim ahli. “Iya nantinya kalau memang dari pihak hotel maupun rumah kost ini tidak kooperatif, ya tentu akan kita bongkar, kita kembalikan sesuai fungsinya. Tapi kita akan laporkan dulu ke pimpinan,” tegasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, Robby K Saputra menjelaskan, persoalan dugaan pelanggaran DAS oleh Hotel Aidia dan rumah kost Lintang memang sudah menjadi atensi Wali Kota Metro.

Berdasarkan hasil tinjauan yang dilakukan beberapa kali, lanjut Robby, memang pihak hotel diduga melanggar. “Iya jadi saya minta pihak hotel maupun rumah kost legowo, karena memang diduga melanggar,” lanjut dia.

Menurutnya, ada beberapa rekomendasi yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan banjir yang terjadi akibat penyumbatan aliran irigasi akibat kedua bangunan tersebut yakni pembangunan sumur resapan dan pelebaran saluran irigasi. “Solusi untuk mengatasi banjir ya itu dibuat sumur resapan di sekitar lokasi itu atau aliran irigasinya dilebarkan,” tandasnya.

Sementara itu, pemilik kost Lintang, ibu Bambang mengaku pihaknya menerima jika bangunan rumah kost miliknya dibongkar. Hal ini, agar  permasalahan banjir akibat saluran irigasi yang tertutup bisa teratasi.

“Iya kami tidak apa-apa jika bangunan rumah kost ini dibongkar oleh pemerintah. Ini untuk kemaslahatan masyarakat. Karena rumah kost kami juga sering kena banjir,” tandasnya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *