Alumni SMA Negeri 1 Sei Balai Cantik Ditemukan Tewas Bergandengan Tangan Dengan Pacarnya di Apartemen Baileys City

Tangerang (SL)-Seorang wanita cantik Tri Putri Napitupulu (23), asal Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara, alumni SMA Negeri 1 Sei Balai, Kabupaten Baru bara, Sumatera Utara, ditemukan tewas bersama pria diduga kekasihnya, Renaldi Agustinus (26), di kamar nomor 8-52, Apartemen Baileys City, Hotel Oyo, kawasan Jalan Dewi Sartika, Ciputat, Tangerang Selatan. Jasad mereka ditemukan petugas kebersihan hotel, pada Selasa 3 Januari 2023 sekira pukul 16.16 WIB.

Informasi dilokasi kejadian menyebutkan, jasad keduanya ditemukan petugas kebersihan hotel yang akan memberitahukan batas cek-out sewa kamar hotel. Petugas housekeeping datang mengetuk kamar 8-52, namun tidak ada jawaban. Lalu petugas itu menghubungi houskeeping yang lainnya untuk membuka kamar dengan kunci cadangan.

Betapa kagetnya mereka, melihat dua orang penyewa kamar pria dan wanita itu tergeletak tak bernyawa diatas kasur tempat tidur. Petugas houskeeping itu kemudian menghubungi atasnnya, dan pihak keamanan hotel. Lalu melaporkan kasus ke olsek Ciputat Timur.

“Dari hasil olah TKP, sepasang kekasih tersebut bernama Renaldi Agustinus (26) dan Tri Putri Napitupulu (23). Saksi yang bertugas sebagai Housekeeping bermaksud memberitahu waktu kepada penyewa kamar no 8-52 dengan mengetuk pintu namun tak dapat jawaban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Rabu 4 Januari 2023 kepad wartawan.

Menurut Endra Zulpan karena tak mendapat jawaban, lalu saksi mengajak saksi lainnya untuk membuka pintu kamar tersebut dengan kunci duplikat. “Pada saat dibuka kedua saksi, mereka melihat sepasang mayat berada di atas tempat tidur. Saksi pun langsung mengabarkan temuannya kepada atasannya dan security hotel. Kemudian mereka melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Ciputat Timur,” ujarnya.

Hingga kini, kata Zulpan, Kepolisian tengah menyelidiki penemuan kedua jenazah di dalam kamar Baileys City, Hotel Oyo, Ciputat, Tangerang Selatan, itu. Keduanya dalam kondisi mengenakan busana lengkap. Sepasang kekasih itu saling bergenggaman tangan ketika pertama kali ditemukan petugas kebersihan hotel. “Mereka meninggal dengan menggunakan pakaian lengkap (berbusana) serta saling genggam tangan,” kata Zulpan.

Kabar kematian sepasang kekasi itu juga viral di media sosial, dan diketahui korban, Tri Putri Napitupulu berasal dari, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Tri Putri Napitupulu dikabarkan adalah alumni SMA Negeri 1 Sei Balai tamatan tahun 2017.Dari postingan salah satu akun sahabatnya bernama Dewisri di Medan.

“Entah bagaimana kabar kalian semua sekarang. Bunda harap kalian semua menjadi orang yang sukses dan bahagia selalu. Banyak banget kenangan gak bisa terlupakan, pertama kerja di situ sudah langsung menjadi orangtua kalian, banyak canda tawa, marah, bahkan air mata”

#Rip Tri Putri Napitupulu bahagia di surga ya sayang. Kami semua selalu doain Putri dan kami semua sayang sama Putri. Sampai saat ini bunda dan teman yang lain masih gak percaya kami secepat ini kehilangan sosok yang periang, cerewet kalau temannya salah, orang yang tegas tegas. The moment 12 IPA 2 /2017. Smansa Sei Balai,”tulis @Dewisri.

Ada Amplop dan Potasium

Polisi menemukan amplop dan surat diduga untuk keluarga di kamar laki-laki dan perempuan, sepasang kekasih yang ditemukan tewas di Apartemen Baileys City, Hotel Oyo, Ciputat, Tangerang Selatan. “Ada amplop yang berjumlah dua lembar itu ditujukan untuk keluarga jenazah laki-laki dan perempuan. Itu ditemukan di lokasi dua amplop dan sepucuk surat,” ujar Zulpan.

Namun, Zulpan belum dapat menjelaskan secara terperinci isi dari dua amplop tersebut maupun pesan yang tertulis di dalam surat tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa amplop dan surat tersebut diduga sengaja disiapkan sepasang kekasih itu untuk diberikan kepada keluarga mereka.

Selain itu, lanjut Zulpan, terdapat dompet milik jenazah. Diduga, sejoli itu bunuh diri karena ditemukan satu bungkus plastik yang berisi racun potasium di kamar tersebut. “Ditemukan satu bungkus yang diduga potas di kamar apartemen. Tapi masih dalam penyelidikan,” ungkap Zulpan.

Penyidik, kata Zulfan masih mendalami dugaan penyebab kematian laki-laki dan perempuan tersebut. Temuan plastik diduga berisi racun potasium di kamar hotel menjadi petunjuk. “Selain itu hasil pemeriksaan sementara tidak ditemukan tanda-tanda bekas kekerasan di tubuh kedua jenazah,” katanya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *