Wartawan Lubuk Linggau Babak Belur di Gebuki Anggota Brimob Kapolres Mediasi

Lubuk Linggau (SL)-Adhio Septiawan alias Vhio, wartawan Pewarta Indonesia, perwakilan Kota Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan, yang juga anggota PWI Lubuk Linggau, dianiaya oknum anggota Brimob, Batalyon B Pelopor (Petanang) Polda Sumatera Selatan, di Jalan Cereme Dalam, Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Senin 30 Januari 2023 sekira pukul 01.30.

Kapolres Lubuk Linggau Besuk wartawan.

Dia dianiaya oknum anggota Brimob, saat merekam rumah Aris, Pejabat Pemkot Lubuklinggau. Dugaan sementara pelaku berjumlah tiga orang, dua anggota Brimob berseragam lengkat bersenjata laras Panjang, dan satu orang pakaian preman, masih kerabat oknum pejabat tersebut. Peristiwa persisnya di depan Masjid Taqwa. Korban yang akan pulang kerumah dihadang tiga orang itu, dan sempat menanyakan maksud Vhio mengambil foto dan video disalah satu rumah tak jauh dari lokasi.

Tanpa basa basi, orang tersebut langsung menganiaya korban dengan cara menyeret dan membanting serta memukul korban, bahkan sempat melepaskan tembakan ke udara sebanyak empat kali. ”Tiga orang itu dua orang seragam Brimob bersenjata laras panjang dan satu orang pakaian preman, mereka menyeret, membanting, ada yang nendang, dan memukul, saya dibuat seperti pelaku teroris,” kata Vhio.

Padahal, kata Vhio, dirinya hanya menjalankan tugas jurnalistik. Saat saya melintas dirumah itu, melihat aktivitas mencurigakan. Dini hari itu, saat melintas di Jalan Cereme Dalam di Kota Lubuklinggau itu, melihat aktivitas rumah besar yang terdapat keluar masuk kendaraan, laki-laki dan perempuan.

“Saat itu saya mendapati aktivitas mencurigakan yaitu keluar masuk kendaraan dan orang, laki-laki dan perempuan di sebuah rumah besar. Lalu dengan naluri jurnalistik saya mengambil foto dan video aktivitas tersebut. Lantas pemilik rumah keluar dan marah-marah. Lalu saya pergi meninggalkan lokasi tersebut dan bermaksud untuk pulang ke rumahnya,” katanya.

Vhio sempat berhenti sejenak ke di Pos Perumahan lalu bersama scuriti dan membeli rokok. “Saya menjalankan tugas wartawan karena insting saya mencurigai aktivitas di rumah itu,” kata Vhio.

Rumah Pejabat

Rumah yang di shoting Vio dengan aktivitas mencurigkan itu ternyata rumah Pejabat Pemda Lubuk Linggau,
bernama Aris Sandratama, warga RT7, Kelurahan Cereme Dalam, Kelurahan Cereme Taba, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuk Linggau.

Aris juga mengklarifikasi terkait rumahnya, yang dijelaskan aktivitasnya mencurigan. Sehingga terjadi dugaan pemukulan terhadap wartawan media online, Adhio Septiawan alias Vhio. Aris menjelaskan, bahwa dia baru pulang setelah 3 hari di Palembang. Dia kemudian dijemput adiknya, pakai mobil orang tuanya, pulang ke rumah.

Sampai di depan rumah, adiknya bertanya siapa orang di belakang, apakah teman. Dijawab oleh Aris, bukan. “Saat itu Vhio ini, sedang mefoto dan memvideokan rumah,” cerita Aris.

Aris pun menegur Vhio, dan menanyakan mengenai memotret dan memvideokan rumahnya. Namun tidak dijawab oleh Vhio. Akhirnya, adiknya mengajak tidak melayani. Mereka pun menutup pagar rumah, kemudian menurunkan barang-barang dari mobil. Nah, saat adiknya hendak pulang, Vhio masih ada di depan rumah.

Akhirnya ditanyakan mengapa. Namun dijawab santai. “Aku lihat motornya Plat L 34, aku emosi karena dia diem saja,” tambah Aris. Akhirnya ia ditariknya adiknya masuk. Tapi ia masih emosi, karena sudah pukul 01.30 WIB, Vhio memotret dan memvideokan rumahnya, bahkan tidak mau pergi.

Akhirnya ia pun sempat berteriak maling. Sehingga keluarganya keluar. Sehingga sempat panggil Ketua RT, namun sedang ada pertemuan. “Sama kawan-kawan adik saya ditenangkan, namun tidak juga tenang,” tambah Aris.

Kemudian Vhio nelpon seseorang yang di layar HP tertulis Dirnarkoba Polda Sumsel. Namun tidak diangkat. Kemudian Aris juga kemudian menghubungi, sepupunya yang Brimob. “Sudah setengah jam, ditenangkan tidak juga tenang. Padahal 11 orang sudah berusaha menenangkan,” katanya.

Akhirnya mereka menutup pagar. Kemudian datang lagi, lewat. “Akhirnya ditindaklah dibawa ke Polres. Saya sudah memberikan keterangan di Polres Lubuklinggau, bahkan sampai pukul 07.00 WIB, terkait kegiatan yang dilakukan Vhio,” katanya.

PWI Lubuk Linggau Kecam Aksi Brutal Oknum Brimob

Ketua PWI Kota Lubuklinggau, Iman Santoso didampingi Sekretaris, Sri Prades , Koordinator Kesejahteraan Wartawan, Fuad dan Penasehat, Agus Hubya, mengecam keras peristiwa kekerasan terhadap wartawan tersebut. ”Wartawan itu memiliki insting kewartawanannya sendiri, melihat hal-hal yang mencurigakan apalagi tengah malam, tentu tidak ada salahnya Vhio melakukan kegiatan jurnalistiknya, dan perlu diingat wartawan di lindungi Undang-undang pers,” kata Iman.

PWI Lubuklinggau meminta agar Komandan Brimob untuk menindak tegas anggotanya apabila benar yang menganiaya Vhio tersebut adalah anggota Brimob. Vhio dan penasehat hukumnya, Febri Habibi Asril sedang berada di Mapolres Lubuklinggau untuk melaporkan dugaan penganiayaan tersebut. ”Kita sudah komunikasi dengan Danyon Brimob untuk kasus ini, namun Danyon bilang dia sedang dalam perjalanan ke Palembang,“ kata Febri.

Kapolres Mediasi

Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi, Selasa 31 Januari 2023 mengunjungi Adhio Septiawan alias Vhio di rumah sakit di RS Siti Aisyah Lubuklinggau. Harissandi, menjenguk sekaligus melakukan mediasi agar permasalahan ini tidak berlarut-latur dan bisa diselesaikan secara kekeluargaan.

Kapolres juga mengatakan atas nama polri menyampaikan permintaan maaf kepada pihak keluarga Vhio. “Kami juga sampaikan kalau bisa persoalan ini diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan kita sudah sampaikan ke Ketua PWI Kota Lubuklinggau, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.

Dia menyakini persoalan tersebut akibat ada kesalahpahaman antar kedua pihak. Sehingga ia menginginkan perkara tersebut diselesaikan secara kepala dingin dan tidak berlarut-lalrut. “Intinya ada kesalahpahaman disini, maka dari itu untuk menyelesaikan perkara ini agar tidak berlarut-larut kita selesaikan dengan kepala dingin. Semalam kita dari institusi Polri sudah menyampaikan kepada Keluarga besar PWI Lubuklinggau, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” kata Kapolres.

Dengan kekeluargaan, artinya menjaga Harkamtibmas di Lubuklinggau, karena tidak ada yang menang dan yang kalah dalam perkara ini. “Kita cari solusi yang terbaik, termasuk dari keluarga kita sampaikan permohonan maaf, kita selesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.

Dika adik Vio mengatakan terimakasih atas kehadiran Kapolres Lubuklinggau yang telah menjenguk kakaknya “Namun yang pertama tentu kami dari pihak keluarga mengutamakan kesembuhan dulu dari Vio. Apa yang disampaikan Pak Kapolres tadi kita terima sangat baik pada prinsipnya kami dari pihak keluarga mau untuk beritikad baik,” ungkapnya.

Apalagi lanjut Dika, perkara ini dimediasi langsung Kapolres, jadi pihaknya juga berharap agar oknum Anggota Brimob yang melakukan aniaya kepada korban untuk beritikad baik juga agar tidak berkelanjutan dikemudian hari. “Kita juga dari pihak keluarga ingin bermusyawarah dulu dengan keputusan ini bagaimana yang terbaik untuk ke depan, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah,” tutupnya. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *