Bandar Lampung (SL)-Seorang wartawan media online Lampung Undercover.com di Kota Bandar Lampung Suwandi, dibacok seorang pria di depan rumahnya, Sabtu 4 Februari 2023 sekira pukul 19.00 ba’da Magrib.
Akibatnya Wandi menderita luka robek di kepala atas dan kepala atas telinga. Saat itu, jelang magrib, Suwandi sedang duduk didepan rumahnya di Jalan Kelapa 3, Tanjung Karang Barat. Tiba-tiba korban didatangi pelaku SDR (50), yang kerap mangkal di Pasar Bambu Kuning.
Mereka sempat terlibat cekcok mulut, dan pelaku langsung menyerang korban dengan golok. Korban yang menderita dua luka bacok dibagian kepala itu kemudian dirawat di RS Abdoel Moeloek. “Menurut dokter Wandi harus di operasi,” kata Yudi, kakak korban di rumah sakit.
Tetangga wandi, Sapri mengatakan saat korban (Wandi) sedang duduk didepan rumahnya dijalan Kelapa 3 dan saat itu terjadi cek cok mulut antara Wandi dan pelaku yang diketahui bernama M Sudirman, hingga berakhir pembacokan.
“Si Wandi lagi duduk depan rumah saya, tiba-tiba disamperin SN yang saat itu lagi mabuk. SN sempat menanyakan sesuatu, tiba-tiba SN buka jaket dan saya gak tau dia ngeluarin golok atau apa, terus Wandi langsung mental dan kabur, lalu saya bangun,” kata dia.
Menurutnya, Wandi dan Sudirman saling kenal dan memang dulu sempat ada proyek bersama, mungkin ada selisih paham di sini atau dendam. “Mungkin ini penyebab masalahnya, korban dan pelaku saling kenal. Kejadian sebelum Isya, Wandi lagi duduk. Tidak ada janjian bertemu, dan Sudirmwn ini dalam keadaan mabuk. Setelah melakukan pembacokan Sudirmannini kabur melarikan diri,” katanya.
Keluarga Wandi kemudian juga sudah melaporkan kasusnya ke Polresta Bandar Lampung. “Kita langsung membawa Wandi ke RS. KEluarga Wandi sudah melapor ke polisi,” katanya.
Yudi, menambahkan dari kabar yang dia dengar, korban dan pelaku saling kenal. Karena Wandi menyebut pelaku SDR dengan panggilan Abang. “Kata soal uang proyek PL Rp190 juta, taman Bambu Kuning, dari dinas perdagangan. Proyek dikerjakan Sudirman, tapi soal administrasi hingga PHo, Suwandi yang ngurus,” katanya.
Namun, kata Yudi, saat bagi hasil, Suwandi mengaku justru merugi. Sememtara ada sisa Rp30 juta adalah untuk bujet lain. Dan uang itu diminta Pelaku. “Wandi memang wartawan. Kabarnya soal uang proyek. Tapi apapun alasannya korban dianiaya secara berat. Kita sudah lapor, tapi pelaku belum ditangkap,” kata Yudi. (Red)
Tinggalkan Balasan