Nizwar Affandi Minta Gubernur Lampung Tidak Hoax Soal Data Pembangunan?

Bandar Lampung (SL)-Pengamat Pembangunan Daerah, Nizwar Affandi menilai Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah memberikan informasi keliru tentang klaim bahwa Provinsi Lampung adalah penghasil beras tertinggi di Indonesia, dengan pertumbuhan ekonomi Lampung tertinggi di Sumatera dan nasional. Hal itu diungkapkan Nizwar Affandi, melalui keterangannya dibeberapa grup Whatsapp, Rabu 8 Maret 2023.

Menurut Affan, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi jangan melakukan kebohongan publik dengan menyampaikan informasi keliru kepada masyarakat. “Kapan saja dan di mana saja, dengan senang hati saya siap dikonfrontir untuk saling menunjukkan data yang menjadi rujukan,” kata Affan.

Bahkan menurut Affan, Gubernur Arinal harus ingat sebagai pejabat publik yang telah disumpah, semestinya tidak boleh menyebarluaskan informasi yang keliru dan berpotensi menyesatkan persepsi publik. Apalagi sisa masa jabatan yang hanya tinggal 274 hari kalender.

“Di sisa masa jabatan yang hanya tinggal 274 hari kalender lagi, Gubernur Arinal mestinya justru berikhtiar untuk menunaikan janji yang sudah diikat oleh Sumpah Jabatan dan atau setidaknya mempersiapkan serangkaian permohonan maaf yang tulus kepada masyarakat Lampung, jika pada akhirnya tidak mampu memenuhi janji,” ujarnya.

Mengenai klaim Gubernur Arinal, Affan menjelaskan bahwa soal Padi dan Beras Lampung di tahun 2022, menurutnya, Luas Panen Padi Lampung urutan ke-5, separuhnya Sulasewi Selatan yang di urutan ke-4. Sementara posisi Produktivitas Padi beras diurutan ke-9, di bawah rata-rata produktivitas nasional.

Sedangkan Jumlah Produksi Padi, lanjut Affan, berada pada urutan ke-6 nasional dan ke-2 di Sumatera, masih kalah dengan Sumsel yang luas panennya lebih sedikit dari Lampung. Belum lagi soal Jumlah Produksi Beras, menurut Affan, juga sama, masih di urutan ke-6 nasional dan ke-2 di Sumatera.

“Soal Pertumbuhan Ekonomi Lampung tahun 2022, kita (Lampung, red) urutan ke-29 nasional dan ke-9 di Sumatera dan berada di bawah rata-rata nasional,” jelasnya.

Sehingga, kata Affan klaim yang diungkapkan Gubernur Arinal, patut dipertanyakan datanya. “Ikhtiar itu hanya bisa dimulai dengan keberanian untuk bersikap dan berkata jujur, sekalipun secara personal tidak menyenangkan dan dalam perspektif politik elektoral mungkin tidak menguntungkan,” ujar Affan.

Berikut Keterangan Affan via What Shapp:

Gubernur Arinal jangan melakukan KEBOHONGAN PUBLIK dengan menyampaikan INFORMASI KELIRU kepada masyarakat.

Soal Padi dan Beras Lampung di tahun 2022:

Luas Panen Padi urutan ke-5, separuhnya Sulsel yang di urutan ke-4.

Produktivitas Padi urutan ke-9, di bawah rata-rata produktivitas nasional

Jumlah Produksi Padi urutan ke-6 nasional dan ke-2 di Sumatera, masih kalah dgn Sumsel yg luas panennya lebih sedikit dari Lampung

Jumlah Produksi Beras juga sama, masih di urutan ke-6 nasional dan ke-2 di Sumatera.

Soal Pertumbuhan Ekonomi Lampung tahun 2022 :

Urutan ke-29 nasional, ke-9 di Sumatera dan berada di bawah rata-rata nasional.

Kapan saja dan di mana saja, dengan senang hati saya siap dikonfrontir untuk saling menunjukkan data yang menjadi rujukan.

Gubernur Arinal harus ingat sebagai Pejabat Publik yang telah disumpah, beliau tidak boleh menyebarluaskan informasi yang keliru dan berpotensi menyesatkan persepsi publik.

Di sisa masa jabatan yg hanya tinggal 274 hari kalender lagi, Gubernur Arinal mestinya justru berikhtiar untuk menunaikan janji yang sudah diikat oleh Sumpah Jabatan dan atau setidaknya mempersiapkan serangkaian permohonan maaf yang tulus kepada masyarakat Lampung, jika pada akhirnya tidak mampu memenuhi janji.

Ikhtiar itu hanya bisa dimulai dengan keberanian untuk bersikap dan berkata JUJUR sekalipun secara personal tidak menyenangkan dan dalam perspektif politik elektoral tidak menguntungkan dirinya. (red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *