Bandar Lampung (SL)-Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung memberikan bantuan operasional rutin kepada pondok pesantren (Ponpes) setiap tahunnya. Pemkot Bandar Lampung menggelontorkan Rp4,25 miliar untuk 85 ponpes pada tahun 2023.
Bantuan dana sebesar Rp50 juta untuk tiap ponpes tersebut diduga fiktif. Sebab, beberapa Ponpes penerima dana itu tidak memiliki santri. Bahkan bangunan hanya rumah yang terdapat banner bertuliskan ponpes.
“Itu rumah bukan pondok pesantren, enggak tahu juga aktivitasnya di mana itu hanya tulisan pondok pesantren aja,” kata seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Hal yang sama juga terlihat di Jalan Chairul Anwar, Durian Payung. Di sana juga tidak terdapat ponpes.
“Di sini enggak ada pondok pesantren,ada nya sekolahan dari SD sampai SMA. Dulu mungkin ada, sekarang enggak ada lagi,” ujar warga setempat.
Saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp, pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandar Lampung terkesan saling lempar terkait data penerima bantuan setiap ponpes.
“Bisa ke kantor aja, langsung temuin Kabid Kesosnya ya. Yang pegang data beliau jadi menunggu beliau lah kabidnya,” ujar Sekretaris Dinas Sosial Kota Bandar Lampung, Santoso Adhy.
Berdasarkan data resmi dari lampung.kemenag.go.id, jumlah ponpes yang terdata dan resmi di Kemenag Kota Bandar Lampung, tercatat 61.
Sementara itu Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kota Bandar Lampung, Ismail Zulkarnain, mengatakan tidak benar jika ada data terkait penerimaan dana operasional fiktif.
“Ada satu di wilayah Kemiling tapi masih kita bantu persyaratannya. Tugas kita membantu para ustad dalam berjuang membela agama mereka ikhlas, berdakwah siang malam. Jadi perlu dukungan kita. Terimakasih sudah koordinasi ke kami, kalau tidak bisa jadi fitnah,” ujarnya.
Sebelumnya, tercatat ada 85 ponpes yang menerima bantuan. Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandar Lampung, Aklim Sahadi mengatakan bantuan operasional jadi dua sebesar Rp25 juta per pondok pesantren.
“Jadi total bantuan yang diberikan pada anggaran 2022 yakni Rp50 juta per pondok pesantren,” kata Aklim Sahadi di Gedung Semergo, Selasa 31 Januari lalu.
Menurutnya, bantuan operasional yang diberikan tersebut dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan agama serta meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pondok pesantren. “Semoga bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengaku akan kembali memberikan bantuan hari besar Islam dan bantuan rehabilitasi masjid. “Mohon doanya jika PAD naik, maka akan kita berikan lagi,” ujarnya.
Untuk diketahui, bantuan kepada ponpes itu telah bergulir sejak Wali Kota Bandar Lampung, Herman HN hingga sekarang Wali Kota Eva Dwiana. (Rmoll/Red)
Tinggalkan Balasan