Lampung Selatan (SL)-Dua warga lain desa di Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan, di laporkan tewas gantung diri. Setelah eorang kakek Warno (73) mengakhiri hidupnya dengan gantung diri menggunakan seutas tali tambang di dalam rumahnya di Desa Sidowaluyo, Win (21) warga Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, juga gantung diri Minggu 2 April 2023.
Kakek Warno ditemukan tewas gantung diri, Minggu pagi jam 5.00. Korban ditemukan saksi mata anak korban Mutia (45), yang memang setiap pagi menengok korban, karena kondisinya sedang menderita sakit komplikasi.
Kapolsek Sidomulyo Iptu Ilham Efendi membenarkan kejadian itu dan mengatakan jika pihaknya telah melakukan penanganan. “Sudah kami tangani. Kejadiannya hari ini, Minggu 2 April 2023 sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Kapolsek.
Kapolsek melanjutkan, Baru pagi tadi mendengar ada salah satu warga tewas gantung diri di Desa Sidowaluyo, Kecamatan Sidomulyo, siang harinya, warga di Dusun Damarlega, Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo, kembali fikejutkan dengan penemuan wanita yang juga melakukan gantung diri.. “Benar mas, pagi tadi warga Sidowaluyo dan siang ini warga Sukabanjar,” kata Kapolsek.
Kapolsek menambahkan, korban Wi (21) ditemukan pertama kali oleh mertua laki-lakinya sekira pukul 12.30 Wib. Karena selama ini, korban dan suaminya tinggal serumah dengan mertuanya.. “Sekitar pukul 11.00 Wib, mertua perempuan sempat mengajak korban ke pasar tetapi ditolak tidak mau ikut,” kata Ilham.
Sekira pukul 12.30 Wib, ketika mertua laki-laki melaksanakan Sholat Dzuhur, mendengar suara istrinya yang pulang dari pasar dan memanggil korban.
Namun, korban yang berada di dalam kamar tidak menjawab dan pintu kamar dalam posisi terkunci. “Mertuanya korban langsung mengambil linggis untuk membuka kamar korban,” kata Kapolsek.
Keduanya kaget, setelah pintu kamar terbuka dan melihat korban telah gantung diri di kusen jendela kamar. Tali yang digunakan korban langsung diputus dan korban dibawa ke Puskesmas Rawat Inap Sidomulyo.
Hasil pemeriksaan medis, korban dinyatakan telah meninggal dunia dan keluarga mengiklaskan kejadian tersebut. “Keluarga besar korban sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah dan membuat surat pernyataan tidak bersedia di lakukan Autopsi,” katanya. (red)
Tinggalkan Balasan