Helmi, kakak kandung Irsad mengatakan, keduanya pergi dari Lampung merantau ke Jawa. “Mereka sudah setahun lalu meninggalkan rumah, bilangnya ada yang nawarin kerjaan,” katanya kepada wartawan di kediamannya, Rabu 5 April 2023.
Menurut Helmi, keduanya ditawari pekerjaan sebagai pengajar sulam tapis di Jawa. “Irsad kan bisa membuat sulam tapis, dia di sini punya usaha itu. Tapi ditawarin kerja di sana, katanya disuruh ngajar kursus gitu dengan bayaran perjam,” terang dia.
Setelah pasangan ini meninggalkan rumah, lanjut Helmi, keluarga kehilangan kontak. “Dari meninggalkan rumah itu, kami sudah kehilangan kontak,” katanya.
Total korban yang kini ditemukan Polisi sudah 12 orang termasuk suami istri dari Pesawaran Lampung itu. Data kedua korban diketahui setelah ditemukan identitas dari kartu tanda penduduk (KTP) yakni Irsad warga Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, lahir di Way Muli, 10 Desember 1979, Lampung Selatan, dan istrinya, Wahyu Tri Ningsih lahir di Simbaretno, 2 Agustus 1982.
Kepala Desa Tanjung Rejo Sanjaya mengatakan dia mengetahaui data Irsad dan Wahyu Tri Ningsih dari berita dan TV. “Iya, kalau korban Irsad dan Wahyu Tri Ningsih diketahui dari kemarin setelah melihat dari televisi dan Youtoube,” kata Sanjaya, Rabu 5 April 2023.
Sanjaya memastikan bahwa kedua korban merupakan warganya. Pihaknya masih menunggu kepastian dari pihak kepolisian yang sedang melakukan autopsi terhadap jasad korban. “Kami masih menunggu kepastian dari hasil autopsi jasad kedua korban,” katanya.
Sanjaya juga berharap jasad kedua korban dapat dikembalikan ke Desa Tanjung Rejo yang menjadi tempat tinggalnya. “Kami berharap kalau memang betul, jenazah ini bisa dikembalikan di tempat tinggalnya atau tempat domisilinya. Kami juga akan mengurus kepulangan jenazah ini,” ungkapnya.
Polres Banjar Negara menyebutkan dari total 12 korban, masih ada 9 korban lainnya yang belum diketahui identitasnya. Polisi juga membuka posko ante mortem di gedung dokkes Mapolres Banjarnegara.
Polisi juga mengimbau agar masyarakat yang anggota keluarganya hilang dan diketahui pernah berhubungan dengan Slamet Tohari agar melaporkan hal tersebut melalui layanan whatsapp 082326444401, terutama untuk warga yang berasal dari Tasikmalaya, Jakarta, Cirebon.
Kabidhumas Polda Jawa Tengah Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatajab ada dua warga Lampung yang tewas ditangan dukun pengganda uang Mbah Slamet tersebut.
Menurutnya, kepolisian telah menangkap Mbah Slamet atau Tohari (45) warga Banjarnegara, Jawa Tengah sebagai pelaku pembunuhan 12 orang dengan modus bisa menggandakan uang. “Jadi dari 12 korban yang kami temukan, bahwa baru tiga orang yang sudah jelas identitasnya,” katanya.
Tinggalkan Balasan