Lagi Empat Prajurit Elit TNI Gugur Ditembak KKB Nduga Papua Pilot Susi Air Philip Masih Hidup?

Jakarta–Empat prajurit elit TNI-AD kembali gugur saat menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, Minggu 16 April 2023 lalu. Mereka tewas ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB. Panglima TNI Laksamana Yudo Margono langsung menyampaikan belasungkawa setelah mengetahui empat prajurit gugur dalam tugas di Mugi-man, Nduga, Papua.

Empat prajurit yang gugur itu masing-masing Pratu Miftahul Arifin, Pratu I, Pratu K, dan Prada S yang semuanya tergabung dalam rombongan 36 prajurit saat bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua. “Panglima TNI beserta segenap keluarga besar TNI turut berbelasungkawa atas gugurnya prajurit di Papua. Kiranya Tuhan memberikan bahagia di surga,” kata Kapuspen TNI Laksamana Muda Julius Widjojono di Jakarta, Rabu (19/4).

Dia menjelaskan empat jenazah prajurit TNI yang gugur itu saat ini telah dievakuasi dari Nduga menuju RSUD Timika, Mimika, Papua. “Upaya kerja keras Panglima TNI beserta segenap satuan tugas dihadapkan pada medan dan cuaca yang tidak bersahabat, (tetapi akhirnya kami) berhasil memastikan dan mengevakuasi prajurit-prajurit itu,” kata Julius.

Kapuspen menyampaikan upaya pencarian tanpa henti itu merupakan wujud komitmen Panglima TNI bersama jajaran prajurit untuk menegakkan kedaulatan NKRI di Bumi Cenderawasih. “Panglima TNI akan tetap pada komitmennya menegakkan kedaulatan NKRI secara nyata, faktual, dan terukur,” katanya.

Jajaran TNI pun meminta dukungan dari masyarakat agar masalah yang disebabkan oleh aksi kelompok kriminal bersenjata (KKB) dapat segera berakhir. “Mohon terus dukungannya agar kisah yang sudah mengkristal selama lebih dari 50 tahun di Bumi Papua segera tuntas sehingga rakyat aman, damai, dan sejahtera,” katanya.

Empat prajurit yang gugur itu masing-masing Pratu Miftahul Arifin, Pratu I, Pratu K, dan Prada S yang semuanya tergabung dalam rombongan 36 prajurit saat bertugas menyisir wilayah Mugi-man, Nduga, Papua, Minggu (16/4) lalu. Namun, saat mereka menjalani tugasnya, KKB atau kelompok separatis teroris (KST) menghadang dan menyerang pasukan TNI itu.

Baku tembak pun terjadi, beberapa prajurit berhasil menyelamatkan diri. Akan tetapi, tiga prajurit terkena luka tembak dan satu prajurit luka-luka karena terjatuh. Empat prajurit yang luka-luka itu telah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit pada Selasa 18 April 2023. Informasi awal menyebutkan hanya satu prajurit yang terkonfirmasi gugur, yaitu Pratu Arifin.
Namun, dia tidak dapat langsung dievakuasi karena kondisi medan yang sulit dan cuaca buruk.

Pratu Arifin terperosok ke jurang sedalam 15 meter. Seiring dengan upaya mengevakuasi jenazah Pratu Arifin, tim gabungan TNI dan Polri pun menemukan tiga prajurit lainnya yang juga gugur dalam tugas. Pratu Arifin merupakan prajurit dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna.

Sementara tiga prajurit lainnya yang gugur sampai saat ini belum diketahui identitas lengkapnya berikut asal satuannya. Para prajurit TNI yang diserang oleh KKB itu sedang menjalankan operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air, Phillip Mehrtens, yang disandera KKB sejak Februari 2023.

Phillip Mehrtens Masih Hidup

Teranyar video tentang kondisi terkini Pilot Susi Air, Capt Philip Mark Mehrtens beredar luas di media sosial pada Rabu 26 April 2023. Dalam video berdurasi 1 menit dan 38 detik yang diambil pada 24 April lalu, terlihat Capt Philip Mark Mehrtens diapit dua orang dari kelompok kriminal bersenjata atau KKB.

Capt Philip menceritakan kondisinya saat ini. Dia mengaku dalam keadaan sehat, bahkan dia menyebutkan makan dan minum secara teratur. “Saya semenjak ditahan, saya masih hidup. Saya masih sehat, makan dan minum baik,” ucap Capt Philip dalam video tersebut.

Philip menjelaskan dirinya masih berada di Kabupaten Nduga sejak ditawan pada 7 Febuari 2023 lalu. “Kami masih di Paro, sejak ditahan waktu itu,” ucapnya.

Diketahui Pilot Susi Air Capt Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya pada 7 Febuari 2023. Philip disandera ketika baru mendarat di lapangan terbang Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Sebelum disandera pesawat Susi air dibakar kelompok Egianus.

Egianus dalam aksi tersebut menuntut kemerdekaan bagi bangsa Papua. Kelompok tersebut juga menolak langkah negosiasi yang dilakukan pemerintah. Egianus meminta pemerintah Indonesia segera memberikan hak kemerdekaan, termasuk meminta senjata beserta amunisi apabila ingin Capt Philip dibebaskan. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *