Pringsewu (SL)-Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah menyambut kunjungan Perkumpulan Wanita Palembang Sumatra Selatan (PWPSS) Jakarta di Senja Wisata Rumah Kayu, Kampung Tapis, Pekon Lugu Sari, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu, Kamis, 1 Juni 2023.
Dihadapan seluruh anggota PWPSS, Pj. Bupati Pringsewu Adi Erlansyah menjelaskan Pringsewu memiliki luas wilayah 620 km dengan jumlah penduduk sekitar 440 ribu jiwa.
“Jika dibandingkan dengan Provinsi Lampung, luasnya hanya 2 persen tidak terlalu luas, penduduknya hanya 5 persen”, ujarnya.
Dia mengatakan, perekonomian di Pringsewu ditopang sektor pertanian, walau masih ada dua sektor lainnya. Akan tetapi pertanian sangat berpengaruh pasar pada laju ekonomi.
“Dari sisi perekonomian Pringsewu ditopang tiga sektor. Sektor pertanian yang paling besar. Jadi sektor pertanian memberikan kontribusi sekitar 30 persen, lalu perdagangan dan jasa sekitar 15 persen, industri pengolahan, UKM dan industri kecil 14 persen dan sisanya dari sektor lain,” papar Pj. Bupati.
Menurut Adi Erlansyah, Pagelaran menjadi satu dari sembilan kecamatan di Kabupaten Pringsewu yang terkenal dengan sentra ikan air tawarnya.
Pj. Bupati menjelaskan bahwa tahun lalu Pemerintah Provinsi Lampung menetapkan tiga desa atau pekon sebagai desa wisata sentra tapis. Salah satunya desa Lubuk Sari ini.
“Tapis memang sudah berkembang sebagai budaya masyarakat Lampung. Kerajinan wastra tapis di Pringsewu sebagai potensi kerajinan muncul sekitar 30 tahun yang lalu sudah mulai berkembang,” tuturnya.
Masih soal tapis, Adi juga menerangkan bahwa saat ini ada sekitar 130 rumah atau home industri serta yang lainnya masih belajar, pengrajin tapis suku Jawa.
“Jika kita ingin keliling maka waktunya tidak cukup. Oleh karena itu pengrajin tapis beserta hasil karyanya kita hadirkan disini, produk kerajinan bisa dibawa sebagai oleh-oleh dengan harga pasti lebih murah jika dibandingkan dengan Bandar Lampung”, kata Bupati berpromosi.
Kemudian bagi pengrajin tapis yang selama ini kurang mendapat perhatian, pemerintah memberikan pelatihan, pemasaran dan lainnya.
Sementara itu, Ketua Umum PWPSS Anisa Juwita mengatakan bahwa organisasi yang ia pimpin terdiri dari lima provinsi, yakni Sumsel, Lampung, Jambi, Bangka Belitung dan Bengkulu.
“Kami satu rumpun yang berasal dari tanah Sriwijaya dengan kesamaan adat, perilaku dan kearifan lokal. Persatuan kami sangat cepat dan saling pengertian. Kegiatan kunjungan ke Pringsewu ini merupakan pembubaran panitia dari rangkaian acara Hari Ibu dan Halalbihalal,” kata wanita yang kerap disapa Wiwit ini.
Wiwit merasa terkesan dan kagum dengan kerajinan tangan yang ada di Pringsewu. Kendati demikian, dirinya mengapresiasi bahkan memberi dukungan untuk para pengrajin di Pringsewu.
“Tadi pagi kami sudah melakukan kunjungan ke Dekranasda. Kami sangat kagum dengan kerajinan kerajinan tangan, alangkah bagusnya, kami langsung borong karena kami sangat terkesan dengan kerajinan tangan yang sangat halus. Kami akan support dari pusat, mudah-mudahan Dekranasda lebih maju dan menjadi kebanggaan kami,”
“Terima kasih pada Bupati dan Ibu yang telah berkenan menerima kunjungan kami dengan suasana yang sangat luar biasa dan mohon maaf bila ada hal yang kurang berkenan,” tutup Wiwit. (Heny)
Tinggalkan Balasan