Syahroni Yusuf Didapuk Pemateri Diklat Wartawan, Paparkan Peran Penting Foto Jurnalistik 

 

Bandar Lampung (SL)-Salah satu materi yang juga dibedah pada Pendidikan dan Latihan (Diklat) wartawan muda di Balai Balai Wartawan H Sofyan Ahmad pada Sabtu 24 Juni 2023, adalah Foto Jurnalistik. Materi ini disampaikan secara gamblang oleh salah satu wartawan senior dan juga pemilik portal online journalsumatera.com, Syahroni Yusuf.

Dia mengatakan, foto jurnalistik memiliki peran penting dalam pengajian informasi agar mudah dipahami masyarakat. Oleh karenanya, wartawan harus mengenal dan memahami foto-foto jurnalistik yang menjadi gambaran nyata dari sebuah peristiwa.

“Foto merupakan visualisasi dari sebuah peristiwa. Karya tulis dan foto merupakan unsur paling utama dalam sebuah karya jurnalistik,” tegas pria akrab disapa Roni itu.

Roni mengaskan, foto jurnalistik terkandung etika yang harus dijunjung tinggi serta nilai-nilai kejujuran yang berlandaskan fakta objektif. Menurut Roni, salah satu keunggulan foto jurnalistik adalah mampu mengatasi keterbatasan manusia pada huruf dan kata.

“Aspek terpenting harus memenuhi unsur fakta, informatif, mampu bercerita, juga memperhatikan nilai estetika dan sentuhan seni yang menjadi nilai tambah,” tegas Roni.

Dihadapan para peserta Diklat, wartawan yang menggeluti dunia foto selama 23 tahun itu memaparkan tujuh jenis foto jurnalistik, diantaranya foto spot , foto berita umum (General News Foto), foto feature (Feature Foto), foto esai (Essay Foto/Story Foto), foto sosok (People in the News Foto), foto human interest dan foto sport.

Pertama, foto spot merupakan terjadi saat itu juga tanpa perencanaan bersifat mendadak dan tidak terduga. Misalnya peristiwa bencana alam, kebakaran, dan kecelakaan”, kata Roni.

Kedua, foto berita umum yang telah direncanakan, biasanya berkaitan dengan kegiatan formal pemerintah.

Ketiga, foto feature bersifat faktual dan pelengkap untuk menggambarkan suatu keadaan jadi bisa dinikmati setiap saat. Seperti foto kesenian dan upacara adat, Roni menyebutkan.

Keempat, foto esai yaitu rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa berupa perayaan ulang tahun, perkawinan dan liburan.

Kelima, foto sosok dari tokoh, pelaku, korban, atau saksi dalam suatu berita. Seperti foto presiden dalam sebuah acara.

Keenam, foto human interest atau Daily Life Foto tentang kehidupan sehari-hari yang menarik. Contohnya foto tukang sol sepatu, dan foto pengemis renta.

Terakhir, foto sport merupakan momentum dramatis yang terjadi pada olahraga, imbuh pria asli Lampung Tulang Bawang ini.

Pria yang pernah menjadi peserta Angkatan pertama UKW 2011 itu juga menyampaikan tentang delapan poin nilai foto jurnalistik serta tiga hal tentang anatomi foto jurnalistik. Tiga anatomi foto dimaksud yakni, bentuk visual dari sebuah objek, nama fotografer, serta keterangan atau caption foto. Anatomi foto ini harus disertakan dalam karya jurnalistik.

Roni berpesan agar wartawan membekali diri tentang foto jurnalistik karena bagian penting dari karya jurnalistik.

“Wartawan juga mempunyai integritas dan menjunjung tinggi profesi ini yang baik bagi kita dan masyarakat. Profesi wartawan sebagai kontrol sosial,” pungkas Roni.

Diketahui acara Diklat Penguatan Kompetensi Wartawan Muda se-Provinsi Lampung 2023 yang diinisiasi PWI Lampung itu diikuti ratusan wartawan dari kabupaten/kota se-Lampung. (Heny)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *