Pihak Keluarga Pria Tewas Tertabrak Kereta Api di Balam Bantah Korban Bunuh Diri

Bandar Lampung (SL)-Pihak keluarga dari pria tanpa identitas yang dilaporkan tewas setelah tertabrak kereta api di palang pintu perlintasan kereta api di Jalan Kamboja Raya, Kelurahan Enggal, Bandar Lampung pada Minggu 2 Juli 2023 lalu, membantah dan tidak mempercayai jika korban sengaja bunuh diri.

Pria tanpa identitas yang sebelumnya diduga bunuh diri dengan cara menabrakkan tubuhnya ke kereta api ternyata bernama Sairan (69), warga Kampung Bayur Atas, Campang Raya, Bandar Lampung.

Anak Kandung Sairan bernama Sanuriyah bersama pihak keluarga mengaku tidak percaya jika kecelakaan yang merenggut nyawa sang ayah karena bunuh diri.

Hal itu mengingat kondisi fisik Sairan yang sudah tua, sehingga untuk berjalan pun sudah tertatih-tatih dan indra pendengarannya sudah berkurang.

“Iya kami enggak percaya kalau korban meninggal dunia karena bunuh diri. Kondisi bapak saya sudah tua, untuk jalan saja agak susah tertatih-tatih dan pendengaran kurang. Jadi saya heran kok bisa bapak saya sampai ke perlintasan kereta api di sana (Jalan Kamboja Raya, red),” Kata Sunariyah dilansir dari Lampung Geh, Jumat 7 Juli 2023.

Sunariyah menceritakan, sebelum tragedi mengenaskan itu terjadi, Minggu pagi korban masih bersama dirinya di rumah dan mereka sempat mengobrol. Namun, sekitar 09.00 WIB, Sunariyah mendapati sang ayah sudah tidak berada di rumah.

“Hari pas kejadian itu, bapak saya masih ada di rumah pagi itu dan kita sempat ngobrol juga. Tapi, sekitar jam 9 saat saya mengecek usai mencuci piring, bapak saya sudah tidak ada di kamar,” tambah Sunariyah.

Mengetahui korban tidak berada di kamar, Sunariyah lalu mencarinya di sekitaran tempat tinggalnya, namun tidak ditemukan. Sunariyah lalu memberitahu Ketua RT setempat untuk mengumumkan bahwa Sairan telah hilang dari rumah.

Selain memberitahu Ketua RT, Sunariyah dan keluarga juga mencoba mencari korban dengan mendatangi rumah saudara-saudaranya di Tamin, Rajabasa, dan lain-lain. Namun, korban tidak berada di sana.

Setelah upaya pencarian tersebut tidak berhasil, sekitar 11.30 WIB, Sunariyah dan keluarga tidak sengaja mendapat informasi bahwa ada seorang pria tanpa identitas tertabrak kereta api yang sedang melintas.

Mendengar kabar itu, salah satu dari pihak keluarga segera mendatangi lokasi kejadian. Dan benar saja, korban Kecelakaan itu orang tua mereka yang dicari-cari.

“Saya dan keluarga coba cari tahu peristiwa itu dengan mengutus perwakilan keluarga untuk mengecek lokasi kejadian dan benar ternyata korban ayah saya,” ujar Sunariyah.

Sunariyah juga mengatakan, jika korban tidak membawa identitas apapun selain membawa uang sekitar Rp80.000 sewaktu kejadian.

Pasca kecelakaan tersebut, Sunariyah bersama pihak keluarga didampingi Ketua RT mendatangi Mapolresta Bandar Lampung. Selain itu, mereka juga sudah berjumpa dengan pihak PT. KAI dan merekomendasikan untuk mengajukan surat santunan ke pihak Jasa Raharja.

Sesampainya di Kantor Jasa Raharja, keluarga korban langsung menyerahkan berkas klaim santunan. Namun sayang, klaim santunan untuk korban tidak diberikan, pihak Jasa Raharja menilai korban meninggal bukan murni kecelakaan, melainkan bunuh diri seperti keterangan polisi dan pemberitaan di media.

Atas meninggalnya Sairan, pihak keluarga sudah mengikhlaskannya, akan tetapi pihak keluarga menolak jika kecelakaan disebabkan karena korban bunuh diri. (***)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *