Bandar Lampung (SL) – Museum Ketransmigrasian merupakan satu-satunya museum yang menampilkan bukti-bukti sejarah perjalanan program perpindahan penduduk. Memiliki koleksi masterpiece yang berkenaan dengan sejarah program perpindahan penduduk yang dimulai dari masa Pemerintahan Hindia-Belanda, Pemerintahan Jepang, dan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia.
Hana Kurniati Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Museum Ketransmigrasian menambahkan, salah satu koleksi masterpiece adalah Bola Besi. “Berfungsi sebagai alat membuka lahan, tepatnya untuk menumbangkan pohon-pohon besar yang nantinya lahan tersebut digunakan sebagai pemukiman dan ladang bagi transmigran di daerah baru,” ujar Hana Kurniati pada sinarlampung.co. Selasa, 18 Juli 2023.
Hana sapaan, Museum Ketransmigrasian termasuk ke dalam museum khusus, menarik untuk dikunjungi. Saat ini Museum Ketransmigrasian tidak hanya menjadi destinasi pariwisata, namun juga menjadi media pembelajaran sejarah lokal bagi para pengajar di tingkat sekolah dasar, pertama, dan menengah bahkan museum menjadi data pendukung bagi penelitian para akademisi.
Tentunya, pengunjung museum semakin meningkat. “Hal ini tidak terlepas dari program publik yang diadakan oleh pengelola museum sebagi bentuk promosi Museum Ketransmigrasian,” ujar wanita asli Lampung Utara.
Selain itu, terus Hana, dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan kami menampilkan koleksi berupa benda-benda sejarah program perpindahan penduduk serta bangunan rumah tradisional sebagai simbol suku yang turut dalam perjalanan program perpindahan penduduk.
Hana mengungkapkan, kami konsisten melaksanakan program publik sebagai bentuk promosi museum kepada publik. Dengan sasaran siswa/siswi dan masyarakat umum. Contohnya berupa pengenalan museum dengan menampilkan pameran mini koleksi museum.
Hana berharap, menjadikan Museum Ketransmigrasian sebagai kawasan terpadu edukasi yang dimanfaatkan sebagai rekaman historis dan rekreasi yang menjelaskan perjalanan program perpindahan penduduk, ujar wanita hobi bernyanyi dan memasak.
Meningkatnya pariwisata Lampung, khususnya destinasi wisata dan edukasi yang berada di kabupaten. “Sehingga turis lokal maupun internasional mengenal seluruh destinasi wisata dan edukasi yang di miliki Lampung,” pesan Hana.
Lalu, meningkatkan kerja sama untuk membantu pengelola Museum Ketransmigrasian mempromosikan museum sebagai destinasi wisata dan edukasi sejarah. “Serta menjadikan museum sebagai media pembelajaran sejarah local,” pungkas Hana. (Heny)
Tinggalkan Balasan