Lampung Utara (SL) – Forum Komunikasi Majelis Wakil Cabang (FK-MWC) Nahdlatul Ulama(NU) Provinsi Lampung mengancam akan memboikot program PBNU. Hal itu dilakukan dalam menyikapi mekanisme Konferensi Wilayah (Konferwil) NU Lampung XI yang segera dilaksanakan dalam waktu dekat itu.
“Menyikapi hasil Surat Keputusan (SK) PBNU, tentang pembatalan kepesertaan penuh MWC NU dalam Konferwil XI di Lampung forum MWC NU menyatakan sikap akan memboikot program-programnya,” ujar Ketua Forum Komunikasi MWC NU Lampung Tri Widodo dalam keterangannya yang diterima, Kamis 27 Juli 2023.
Menurutnya kebijakan Ketua Umum PBNU yang membatalkan kepesertaan penuh MCW dalam Konferwil tersebut dinilainya merupakan sikap arogansi dari pengurus besar. Sebab, menurutnya sesuai dengan clusternya, Provinsi Lampung itu masuk dalam tipe A dinilai telah memenuhi persyaratan dalam menyampaikan hak suaranya dalam pagelaran itu.
“Sebab apa? Telah jelas dalam perturan perkumpulan(perkum) yang dikeluarkan PBNU juga dinyatakan bahwa pada kepengurusan NU di klaster A itu berhak atas kepesertaan penuh MWC-NU. Artinya apa di sini, kami punya hak suara disini,” terangnya.
Tri menambahkan apa yang dilakukan PBNU itu menjadi preseden buruk bagi perjalanan NU dimasa mendatang. Ketua MWC NU Abung Pekurun, Lampung Utara Joni Iskandar menambahkan seharusnya PBNU dapat lebih bijak dalam menyikapi permasalahan itu. Jangan terkesan seperti ada kepentingan dalam konferwil tersebut.
“Jangan kesannya seperti ada kepentingan khusus dalam konferwil ini, kami tegaskan PB NU jangan ‘cawe-cawe’ dalam konferwil NU Lampung. Seharusnya sebagai pengurus besar itu tegak lurus dalam memimpin jalannya organisasi,” tutupnya didampingi beberapa Ketua MWC NU.
Kecaman keras juga disampaikan, Ketua MWC NU Abung Timur( Syahrul Efendi), Sungkai Barat( Ustadz Suparno), dan Sungkai Selatan(Ustadz Mukhlas). Kemudian, Way Pengubuan Lamteng (Ustadz Jamal), Mesuji Induk Zona II (Ustadz Ahmad).
“Intinya kami semua tidak mendukung kesewenang-wenangan PB NU ini. Jangan salahkan jika MWC NU Lampung membangun koalisi tersendiri,”ungkap mereka. (Edo/riduan)
Tinggalkan Balasan