Lahan hutan Way Kambas Kembali terbakar Tim TNWK bersama Polri dan TNI Padamkan Secara Manual?

Lampung Timur, sinarlampung.co-Sekitar 200 hektar lahan kawasan hutan di Taman Nasional Way Kambas (TNWK) terbakar sejak musim kemarau tahun 2023. Pihak TNW mengklaim menurunkan lebih 60 personil gabungan dari Polres, dan Kodim Lampung Timur untuk memadamkan titik api.

Humas TNWK, Sukatmoko mengatakan saat ini ada sekitar 40 hektar lahan yang terbakar. Dan sejak kemarau tahun 2023 telah terjadi 6 kali kebakaran. ”Total pada musim kemarau ini mencapai lebih 200 hektar lahan yang terbakar. Saat ini lokasinya ada di Seksi 3, Kuala penet,” ujarnya, Selasa, 3 Oktober 2023 di Balai TNWK, Desa Labuhanratu, Jepara, Lampung Timur.

Menurut Sukatmoko untuk memadamkan titik api telah diterjunkan tim gabungan yang dibantu oleh Polri dan TNI. Namun, lokasi titik api berada di lahan gambut sehingga menyulitkan tim saat melakukan pemadaman. ”Kesulitannya lokasi diatas rawa gambut, Kendalanya sulit dijangkau dengan kendaraan,” kata dia

Sukatmoko menjelaskan upaya yang dilakukan tim pemadam untuk menjangkau lokasi hanya dengan berjalan kaki. ”Tim membawa air dengan Tanki gendong untuk menyiram titik-titik api, secara manual. Selain lokasi gambut, cuaca panas dan angin kencang juga menjadi kendala,” katanya.

Sukatmoko menyebutkan sejak tiga tahun belakangan tidak pernah terjadi kebakaran. Penyebab kebakaran belum diketahui. Namun, dipastikan kebakaran akibat kesengajaan dari warga yang melakukan perburuan liar. Pihak TNWK juga telah melakukan sosialisasi tentang pencegahan kebakaran hutan kepada penduduk desa penyangga hutan.

“Dampak dari kebakaranpun menyebabkan hewan mati. Satwa kecil mati seperti ular, trenggiling, Burung, kami temukan telah menjadi arang atau mati karena terbakar. Pihak TNWK belum memiliki fasilitas dan alat pencegahan yang lebih modern, misalnya untuk membuat hujan buatan,” kata Sukatmoko.

Terlebih dengan luasan wilayah hutan Nasional Way Kambas yang mencapai 125.621,3 hektar 30 persen dari total hutan berupa Padang ilalang (semak belukar). Pihak TNWK kesulitan ketika terjadi kebakaran tidak bisa melaporkan luasan wilayah yang terbakar. (Red)

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *