Tanggamus, Sinarlampung.co – Nasib pilu di derita Nenek Nursi (82) warga Pekon Banding Agung, kecamatan Talang Padang, harus hidup sebatang kara dan menumpang di rumah warga setempat dengan kondisi yang memprihatikan dan bergantung hidup pada belas kasih tetangganya, sementara anak dan cucunya tinggal di daerah lain.
Keberadaan nenek Nursi sempat di unggah oleh salah satu akun tiktok dan viral, bahkan sampai ke kementerian sosial. Viralnya konten tersebut banyak warga memberi batuan ke nenek Nursi, namun sangat di sayangkan bantuan berupa beras dan sarden hilang di curi orang yang tidak bertanggungjawab. Hal ini di ungkapkan Ferlika, salah satu tokoh pemuda setempat.
” Konten tiktok kemaren hasilnya positif tapi, bantuan berupa beras dan sarden di curi orang tidak bertanggung jawab, kemudian saya meminta bantuan ke babinkamtibmas untuk lebih memperhatikan keamanan rumah nenek Nursi,”ujarnya (Senin, 26 Februari 2024)
Sementara Roswati ketua LKS Alamanda saat di hubungi melalui telepon, membenarkan keberadaan nenek Nursi tersebut.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pusat dan pihak Pekon. Tim dari LKS Alamanda sudah kroscek ke lokasi bersama pendamping PKH, kami masih berupaya minta ijin kepada keluarga melalui Pekon untuk membawa nenek Nursi ke panti jompo, ” terangnya
Di katakan nenek Nursi tinggal bersama menantu dan anak perempuannya, sebelum di angkat menjadi PPPK, keluarga mereka mendapat bantuan sosial.
“Setelah menantunya diterima menjadi PPPK semua bentuk bantuan sosial otomatis terhapus datanya, anak perempuan si nenek bercerai dan nikah lagi dengan orang Lambar, nenek masih tinggal bersama menantunya, namun menantunya meninggal dunia, sejak itu nenek hidup sendirian,” kata Roswati.
Di tempat berbeda Irza Erwanto kepala Pekon setempat menyayangkan viralnya konten tiktok tersebut, tanpa ada konfirmasi dan koordinasi dengan pihak Pekon.
“Sejak menantunya meninggal nenek selalu dapat bantuan dari para tetangga dan dari Pekon selalu dapat beras, jadi hoaks jika nenek Nursi tidak dapat bantuan bahkan sampai tidak makan dan memang sering di maling orang tidak bertanggung jawab, terkait ijin akan di bawa ke panti jompo kami tidak ada kewenangan karena masih memiliki anak dan semua itu tergantung kepadanya” ujarnya. (Wisnu)
Tinggalkan Balasan