Lampung Tengah, sinarlampung.co-Kampung Cabang, Kecamatan Bandar Surabaya, Lampung Tengah menjadi langganan banjir setiap memasuki musim hujan. Daerah tersebut merupakan salah satu hilir sungai terbesar di Provinsi Lampung. Letak kampung tersebut, berdekatan dengan muara cabang (sungai). Namun, hingga kini Pemerintah daerah dan Provinsi Lampung belum memberikan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Sejak Sabtu hingga Minggu 2-3 Maret 2024, Kampung Cabang di Kecamatan Bandar Surabaya, itu dikepung banjir. Namun Pemda belum juga menggelontorkan bantuan. Padahal bantuan sosial harus disalurkan saat masyarakat merasa membutuhkan.
Informasinya, pada Sabtu itu banjir sempat surut, namun air bah kembali meninggi pada Minggunya. “Banjir belum surut benar, namun hujan turun lagi. Air pun masuk sampai ke dalam rumah kami,” kata Nurdin, warga Dusun III Kampung Cabang.
Kepala BPBD Lamteng, Makmuri membenarkan kondisi tersebut. “Kampung itu hampir setiap musim penghujan selaku kebanjiran. Karena daerah pasang surut. Jadi kalau ada kiriman air hujan dari hulu, pasti banjir. Meski di kampung tersebut tidak hujan,” kata Makmuri kepada wartawan, Sabtu, 2 Maret 2024.
Menurut Makmuri, perlu segera melakukan normalisasi sungai di daerah seputaran Kampung Cabang. Normalisasi itu bisa dilakukan melaui anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT). “Mungkin ke depan perlu normalisasi kanal-kanal di sekitar kampung itu (Cabang). Bisa pakai BTT. Tapi perlu kajian teknis apakah dengan normalisasi kanal bisa mengurangi banjir, karena daerah itu pasang surut,” ujar Makmuri.
Makmuri mengungkapkan bahwa pada 2022 lalu, pihaknya sudah melakukan survai ke lokasi bahwa membutuhkan kajian normalisasi kanal. “Pada tahun 2022 sudah pernah kami survei. Mungkin perlu kami kaji lagi ke depannya,” katanya.
Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kabupaten Lampung Tengah, Rusmadi menyatakan bahwa banjir wilayah tersebut setiap tahun terjadi. Perangkat pemerintah setempat saat ini telah siaga untuk melakukan monitor.
“Bajir di Kecamatan Bandar Surabaya setiap tahun terjadi. Di Kampung Cabang, kalau hujan agak deras sedikit memang banjir. Hari ini sudah masuk ke dalam rumah. Aparatur kecamatan hingga kampung di sana saat ini siaga. Mudah-mudahan banjir segera surut,” kata Rusmadi.
Sebelumnya, banjir terparah di Kampung Cabang terjadi pada 2018. Saat itu, warga sudah terdampak bajir selama seminggu. Dan selama itu warga belum juga mendapat bantuan dari pemerintah. Anak sekolah dasar desa setempat pun harus melaksanakan kegiatan belajar mengajar di tenda darurat, termasuk warga harus tidur di tenda darurat. (Red)
Tinggalkan Balasan