Lampung Tengah, sinarlampung.co-Warga Kecamatan Seputih Mataram, Lampung Tengah melakukan protes Jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki. Padahal janji Jokowi saat berkunjung akan segera memperbaiki rusaknya jalan poros Provinsi Lampung, menghubungkan Bandarjaya menuju Mandala, Kecamatan Bandar Mataram. Peprov Lampung sempat janji akan melakukan perbaikan di tahun 2024.
Karena hingga kini tak kunjung ada tanda tanda akan di perbaiki. Warga beraksi menanam pohon pisang di tengah jalan, sambil berbagi takjil Ramadhan, Jumat 15 Maret 2024. Aksi damai warga sambil bagi-bagi takjil itu juga membentangkan berbagai poster tulisan protes kepada pemerintah Provinsi Lampung yang terlalu banyak janji memperbaiki jalan provinsi itu.
Warga juga menanam pohon pisang di tengah jalan bak kubangan kerbau iyang menghubungkan Bandarjaya menuju Mandala, Kecamatan Bandarmataram, yang merupakan akses perekonomian masyarakat Lampung Tengah.
Warga dilokasi menyebutkan protes warga dilakukan bukan tanpa alasan, karena jalan provinsi di Kecamatan Seputih Mataram ini kondisinya rusak parah dan sangat memprihatinkan. Banyak lubang-lubang mulai dari lubang kecil yang tersebar merata hingga lubang besar.
Apalagi pasca diguyur hujan, warga yang melintas disuguhi pemandangan kubangan penuh lumpur di ruas jalan tersebut. Karena lubang besar terendam air, pengendara sepeda motor yang melintas harus ekstra hati-hati karena jika tidak bisa terperosok ke jalan berlubang yang cukup dalam.
Kekesalan warga semakin menjadi sebab, menjelang arus mudik Lebaran Idulfitri 2024, jalan provinsi ruas jalan Bandar Jaya-Mandala, Kecamatan Seputih Mataram sepanjang 37,016 kilometer tersebut tidak akan diperbaiki dalam waktu dekat.
Jalan provinsi ruas jalan Bandar Jaya-Mandala dijanjikan akan diperbaiki pada April 2024 karena sudah masuk program prioritas pembangunan infrastruktur Provinsi Lampung sejak kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Lampung Tengah beberapa waktu lalu.
Setiap hari ratusan truk pengangkut hasil bumi seperti singkong, Tebu, Batu dan pasir melintas disana. “Waktu kunjungan Presiden Joko Widodo ke Lampung Tengah, kan janji jalan di tempat kami akan diperbaiki. Wujudkan dong, jangan sudah parah dibiarkan,” ujar Koordinator Aksi Rosim.
Batal Dibanguan 2024?
Mayarakat Lampung Tengah khususnya di Kecamatan Seputih Mataram dan Bandar Mataram mengaku kecewa kepada Pemprov Lampung dan pemerintah pusat. Pasalnya, proyek perbaikan jalan poros utama di kabupaten itu yang direncanakan dikerjakan April ini, terancam gagal untuk direalisasikan oleh Pemprov Lampung dan Kementrian PUPR.
Masyarakat menagih komitmen Gubernur Arinal Djunaidi dan Presiden Joko Widodo yang akan memperbaiki proyek ruas jalan Bandarjaya-Mandala itu. Padahla mereka telah berharap banyak agar ruas jalan yang menghubungkan Lintas Tengah dan Timur Sumatera itu mendapatkan perbaikan.
“Kenapa tidak jadi diperbaiki ruas Bandarjaya-Mandala. Kalau benar tidak terealisasi kami sangat kecewa. Mana komitmen gubenur dan presiden untuk memperbaiki jalan kami ini,” kata Jaya, pengendara truk bermuatan yang biasa melintas jalur itu, Kamis 14 Maret 2024.
Menurutnya, jalan ruas Bandarjaya – Mandala sudah berpuluh tahun tak mendapatkan sentuhan perbaikan, sehingga harapan besar jika mendapatkan perbaikan. “Kenapa harus digagalkan perbaikannya, padahal kami sopir sudah puluhan tahun menunggu perbaikan supaya pendistribusian barang lancar dan tak ada hambatan dengan kendaraan kami di jalan,” jelasnya.
Hal yang sama diungkap Nurmanto, tokoh pemuda Seputih Mataram juga mempertanyakan komitmen gubenur dan presiden akan kelanjutan perbaikan jalan di Provinsi Lampung. “Jika tidak ada perbaikan ruas Bandarjaya – Mandala akan menimbulkan efek kecemburuan terhadap selesainya perbaikan jalan Kotagajah – Bandar Surabaya. Tentu saja kami bertanya-tanya, ada apa ini? Padahal kan di awal proyek perbaikan jalannya Kotagajah – Bandar Surabaya, lalu Bandarjaya – Mandala,” ucapnya.
Padahal kata Nurmanto, masyarakat Seputih Mataram sudah berharap banyak agar jalan provinsi itu mendapatkan perbaikan di tahun ini, seperti halnya terealisasi jalan Kotagajah – Bandar Surabaya. Karena kerusakan jalan selama puluhan tahun ini banyak kerugian yang sudah dirasakan masyarakat, baik secara perekonomian, materi maupun jiwa.
Kepala Kampung Bumi Setia, Nur Rohman, mngatakan gagalnyaa perbaikan ruas Bandarjaya – Mandala sebagai diskriminasi terhadap masyarakat setempat. Mayarakat sudah sangat berharap ruas jalan yang sudah mengalami kerusakan puluhan tahun itu, bisa mulus seperti ruas Kotagajah – Bandar Surabaya.
“Perbaikan ruas Mandala – Bandarjaya harusnya satu paket dengan perbaikan ruas Kotagajah – Bandar Surabaya yang telah selesai pengerjaannya. Itu bisa terlaksana dan saat ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kotagajah, Rumbia hingga Bandar Surabaya. Mengapa ruas jalan kami Bandarjaya – Mandala tidak bisa, pemerintah tolong jangan diskriminasi, padahal kami juga merasakan jalan rusak sudah puluhan tahun,” keluhnya. (Red)
Tinggalkan Balasan